Selasa, 25 Juli 2017

Perbedaan Cara Kerja Dokter Spesialis Kandungan Jepang dan Indonesia

sudah banyak tentang tentang melahirkan di Jepang dan di Indonesia. Tetapi kali ini mau sharing tentang sistem kerja dokter spesialis kandungan di salah satu rumah sakit di Jepang dan salah satu RS di Indonesia. Masing-masing sistem ada nilai positif dan negatifnya.

Sering dengar cerita kalau dokter perempuan yang ingin ambil spesialis kandungan mundur setelah merasakan rotasi KOAS di bagian kandungan karena dokter kandungan seperti harus siap 24 jam jika harus ada ibu melahirkan. Apalagi kasus ibu melahirkan beraneka, ada yang memakan waktu lama sejak pembukaan hingga melahirkan. Ada yang cepat. Tak jarang jika saat periksa rutin, tiba-tiba dokter akan datang telat hingga berjam-jam dari janjian yang sebelumnya karena ada kasus harus SC atau sedang ada pasiennya yang melahirkan perlu ditangani intensif. Karena, dokter yang biasanya memeriksa rutin otomatis menjadi dokter yang menangani saat melahirkan. Karena tergantung dokter, sudah biasa ada istilah dokter pro normal dan dokter yang cenderung SC. Namun, dengan demikian kita bisa memilih dokter perempuan atau laki-laki terutama untuk pasien muslim.

Berbeda dengan di salah satu RS Jepang. Dokter yang menangani saat melahirkan tergantung siapa yang waktu itu dapat jadwal. Bisa dibilang ada dokter yang dapat jadwal untuk bagian kontrol dan ada dokter yang dapat jadwal dibagian rawat inap melahirkan. Kalau misalkan ada pasien yang datang ke RS, dokter biasanya dia kontrol, bisa berbeda dengan dokter saat pertama masuk rumah sakit atau dokter yang menangani saat melahirkan. Masuk RS untuk melahirkan tidak sembarangan sakit perut langsung masuk RS. Ada 3 kategori yang boleh masuk RS. Pertama jika kontraksi sudah 5 menit sekali, air ketuban pecah atau pendarahan. Jika salah satu dari 3 syarat itu belum dipenuhi maka harus pulang karena si ibu belum siap melahirkan. Jika sudah dipenuhi maka akan diperiksa oleh dokter dan direkomendasikan oleh dokter yang pada saat itu sedang berjaga. Sekali lagi, dokter yang merekomendasikan ini belum tentu yang menangani saat melahirkan, tergantung pada siapa yang pada saat itu kebagian jadwal jaga. Termasuk juga dengan bidannya. Untuk kasus pribadi, kebetulan dokter yang biasa kontrol sama dengan dokter yang merekomendasikan masuk rumah sakit. Tapi saat melahirkan berbeda.


RS buka berdasarkan jam kerja. Jadi sabtu minggu libur. Jika misalkan ada yang sakit, saat libur, maka langsung menuju bagian emergency. Jadi kalau misalkan melahirkan bukan pada saat jam kerja, maka biayanya akan lebih mahal. Saat kontrol, dokter kandungan akan menyuruh melakukan berbagai macam tes darah mulai dari gula darah, anemia, HIV, rubella, kanker rahim, HCV, chlamydia, streptococcus, hormonal dll. Jika salah satu mendekati limit normal, akan diperiksa lanjutan oleh dokter spesialis lain. Misalkan kalau ada indikasi kanker rahim maka akan direkomendasikan tes lanjutan (pap smear misalkan) oleh dokter spesialis kewanitaan. Kalau ada indikasi gula darah akan dilakukan tes gula darah yang lebih teliti misalkan 1 jam sebelum minum jus, 1 jam setelah minum jus dan 2 jam setelah minum jus. Semua data tersimpan rapi sehingga, dokter lain yang menangani selanjutnya bisa membaca dengan mudah. Di kulkas ruang kontraksi, tertulis kalau hamil dan melahirkan adalah proses alamiah dan normal bukan sakit. Sehingga kalau tidak benar-benar perlu, proses SC tidak dilakukan karena SC adalah sakit. Meskipun saat kontrol rutin bisa memilih dokter perempuan atau laki-laki, tetapi saat melahirkan tidak bisa memilih dokter perempuan atau laki-laki yang menangani. Karena kita tidak dapat menentukan kapan akan melahirkan.


Selasa, 04 Juli 2017

Hamil dan Bahasa Jepang


Alhamdulillah. Proses hamil dan melahirkan kemarin benar-benar melatih bahasa Jepang. Tidak sia-sia juga mengambil kelas Jepang setiap ada kesempatan. Meskipun tak selancar teman dari Inggris waktu ngomong atau teman dari cina waktu membaca dan tidak sesopan mbak ummi kalau bicara dengan yang lebih tua. Yang penting mereka bisa mengerti apa kemauan kita. Alhamdulillah, masalah administrasi ada teman-teman indonesia yang sangat membantu.

Beberapa waktu lalu, mendapatkan email dari guru bahasa Jepang. Memberi tahu bahwa aku tidak mengikuti ujian akhir dan menawarkan waktu jika ingin mengikuti ujian akhir. Berhubung sedang agak sibuk dengan urusan bayi, maka aku balas bahwa kemungkinan tidak bisa ikut ujian. Aku akan mengambil tes penempatan. Bu guru bilang bahwa, kemampuanku dalam memahami bacaan dan kanji sudah ada. Jadi bisa langsung masuk kelas level berikutnya. Tapi, lain halnya dengan grammar. Belajar grammar dengan dijelaskan menggunakan bahasa Jepang itu seperti menembak dengan mata tertutup. Menebak-nebak apa maksudnya.

Terima kasih kepada istri gw, yang selalu mengingatkan gw untuk belajar saat asik di sosmed. Juga kepada Mas Ibrahim untuk segala pengertiannya.


Semester ini, akan lebih berwarna.