Minggu, 31 Juli 2016

Muak dengan gadget

Sejak beberapa tahun lalu, sebelum smartphone ada. Sudah agak jengkel dengan orang yang selalu sibuk dengan HP mereka. Lupa dengan orang disekitarnya. Sibuk kirim SMS saat naik motor, saat lampu merah, bahkan saat makan bersama sibuk dengan HP masing-masing.

Itulah mengapa, saat mulai ada smartphone tidak terlalu tertarik untuk memilikinya. Pun demikian dengan segala macam update dari smartphone. Salah satu keluarga menasehati bahwa, daripada digunakan untuk membeli smartphone hingga berjuta-juta. Lebih baik digunakan untuk membeli ternak, dapat beranak pinak. Atau membeli tanah yang harganya memang murah di desa.

Teman-teman mulai mengalihkan cara berkomunikasi dari SMS menjadi whatsapp. Kata mereka, internet lebih murah jika dihitung dari paket data yang digunakan. Memang lebih murah tetapi masalahnya adalah, kita membeli paket data yang memang tidak dibutuhkan oleh kita atau dibutuhkan tetapi bukan kebutuhan primer. Contohnya saja, yang awalnya hanya mengirim pesan hal-hal penting akhirnya sibuk berinternet ria karena merasa sisa data yang dipakai masih banyak. Bukankah justru membangun sifat konsumtif? Waktu yang biasa digunakan untuk bersosialisasi dengan orang sekitar menjadi hilang digunakan untuk media sosial.

Saya memang bukan orang yang merk oriented. Saat di Jepang, saya tidak terlalu tertarik untuk membeli produk iphone. Meski orang-orang mengatakan kalau iphone di Jepang lebih murah. Tetapi, jika dibandingkan dengan produk smartphone biasa, jauh lebih murah smartphone. Jika memiliki fungsi yang sama, untuk apa kita menghabiskan uang untuk membeli merk? Kecuali kalau misalkan dari segi kualitas jauh berbeda.

Dan saat diluncurkannya game pokemon, saya tiadk terlalu berminat untuk download dan memainkan game ini. Kepada mereka yang bermain game dan bertanya kenapa saya tidak main game pokemon. Saya katakan saja bahwa HP saya tidak nyaman kalau misalkan digunakan untuk bermain game.

Kejengkelan saya dengan game pokemon dan para gadget addicted ini semakin bertambah saat saya, pergi berbelanja dan menemukan hal yang diluar kebiasaan di taman. Ayah dan anak tidak lagi bermain bersama, tetapi sibuk dengan gadgetnya masing-masing. Sepasang suami-istri atau pacar tidak lagi berjalan sambil ngobrol menatap satu sama lain atau bergandengan tangan. Tetapi masing-masing sibuk dengan gadgetnya masing-masing. Pun demikian dengan sekumpulan remaja, mereka sibuk dengan gadgetnya masing-masing.

Kadang saya bertanya dalam hati. Seandainya mereka telah berhasil mengumpulkan pokemon, terus kenapa? Orang senang bermain game karena memang ada hormon yang berperan. Mereka akan merasa puas setelah game terselesaikan. Tetapi, hormon yang sama juga akan dilepaskan saat sedang olah raga. Maka, daripada digunakan untuk game, lebih baik digunakan untuk berolah raga atau bagi yang sedang belajar, cobalah untuk mengerjakan soal-soal sekolah. Karena, setiap selesai menyelesaikan soal-soal akan ada perasaan puas yang membuat ketagihan. Percayalah!





Rabu, 13 Juli 2016

dua pendiri google.

pertemuan Larry Page saat menjadi mahasiswa PhD di Stanford University dengan Sergey Brin yang juga mahasiswa PhD di kampus yang sama menghasilkan kolaborasi dua riset menjadi Google.



Ayah Larry Page adalah Prof di Computer Science University of Michigan, Ibunya adalah Instruktur programing di Michigan State University. Sedangkan Ayag Brin adalah Prof matematika di University of Maryland dan ibunya adalah peneliti di NASA.

Dua kombinasi ganda yang super.

Selasa, 12 Juli 2016

Halte Norin 農林 dan Gedung Seino 生農

Beberapa kali mendengar kata-kata halte norin. Saya tunggu di halte norin ya. Biasanya seperti itu. Kemarin pagi, berusaha kembali membaca salah satu papan petunjuk di depan Lab. Ada satu kanji yang terungkap maknanya. 農・のう dibaca nou yang artinya agriculture atau pertanian. Satu kanji sebelahnya 農 adalah 林・はやし dibaca hayashi yang artinya hutan. Tetapi, cara baca hayashi adalah cara baca Jepang. Sedangkan biasanya, jika suatu kanji bergabung, dibaca dengan cara baca Cina. Setelah membuka buku kanji, ternyata 林 bisa dibaca りん (rin) maka jika 農 dan 林 digabung menjadi のうりん nourin. Terungkaplah akhirnya makna kata halte tersebut.

Hal kedua adalah saat pagi-pagi di Lab. Tidak sengaja melihat heater yang tertempel kanji 農. Kanji disebelahnya sudah agak terhapus tetapi sepertinya ujung dari kanji 生・せい yang dibaca sei yang artinya life atau hidup atau yang berhubungan dengan kehidupan. Setelah dicoba untuk membaca ternyata menjadi せいのう seinou. Tiba-tiba teringat sebuah nama gedung yang sering dijadikan tempat seminar. Gedung Seino. Awalnya mendengar kata Seino seperti aneh di telinga. Setelah tahu kanjinya, tidak aneh lagi. 生農・ せいのう bisa berarti life and agriculture. Sesuai sekali dengan nama Fakultas tempat gedung ini berdiri.