Rabu, 27 April 2016

友達は晩ご飯を招待

Kaget karena tiba-tiba

宿舎台所に
di dapur asrama

おはようございます。
halo, pagi

おはよう
pagi juga

朝と昼ご飯ですか
buat sarapan dan makan pagi kah?

はい
iya

私も
aku juga

えと、お名前は
ehm, namamu siapa?

****です。あなたは
****, kamu?

ハリムです。****ですか
Halim. **** bukan? (dengan aksen berbeda)

いいえ、**** ですね。日本語で*****読むと。
Bukan, **** (memberikan penjelasan aksen cina), kalau bahasa jepang di baca *****

ハリムさん、**曜日に晩ご飯私の部屋に来てください。
Halim, hari **** datang makan malam ke kamarku ya?

ええ、あなたは私に招待しますか。
he? kamu mengundang saya?

はい、私は中国の食べ物を料理します。
Iya, saya masak makanan cina

ええ、ありがとうございました。でも、私は豚肉を食べられませんですよ。
terima kasih banyak, tapi saya gak bisa makan babi

鶏肉は
kalau ayam?

鶏肉もちょっと食べられません、ちょっと難しい説明します。魚は大丈夫です。
ayam juga gak makan, sulit untuk dijelaskan. Ikan bisa.

でも、私は魚食べ物は上手じゃないです。
tapi, aku gak ahli masak ikan

牛肉は
kalau daging sapi?

牛肉も
daging sapi juga

HALALの肉は食べられます。中国店の近くのLAWSON100は売る。でも、ちょっと高いです。
daging halal yang bisa aku makan. Toko cina di dekat lawson 100 menjual. Tapi lebih mahal.

植物は大丈夫ですか
kalau tumbuhan

はい、植物は大丈夫です。
tumbuhan boleh

辛い食べ物は
makanan pedas bisa?

辛いも大丈夫
makanan pedas juga bisa

オッケー、**時オッケーですか
baiklah, jam *** ya

はい、ありがとうございました
okey, terima kasih banyak ya.

じゃ、また
sampai jumpa

じゃ、また
sampai jumpa



Sabtu, 23 April 2016

Hukum termodinamika dan PhD.

Hukum termodinamika dan PhD.

Ada 4 hukum termodinamika mulai dari 0, 1, 2, dan 3. Saya masih mencari-cari kenapa harus dimulai dari 0 (jadi iklan produk tertentu kan). Diantara keempat hukum termodinamika ini, dua diantaranya sangat sering kita temui. Hukum termodinamika 1 dan 2. Sangat mudah untuk mengingat hukum termodinamika 1 bahwa energi itu tidak hilang atau "tercipta" tetapi berubah bentuk. Hukum konservasi energi. Tetapi hukum termodinamika 2 sangat susah untuk dijelaskan dalam kalimat sederhana. Hukum termodinamika 2 ini mampu berubah wujud dalam banyak versi tergantung darimana pendekatannya. Beberapa textbook bahkan langsung main tembak ke persamaan differensial dari panas. Dan entah darimana tiba tiba muncul entalpi, energi bebas dan entropi. Yang pasti hukum kedua termodinamika ini berkaitan dengan entropi.
Dalam salah satu buku fisika SMA disebutkan bahwa entropi ibaratnya sebuah panah waktu yang sekali lepas dari busurnya dia tidak akan kembali.

Pagi tadi, salah satu profesor bertanya tentang hukum kedua termodinamika. Saya berpikir kira-kira jawaban satu kalimat apa yang meyakinkan. Dulu pernah menjawab dalam satu kalimat tetapi satu kalimat yang dulu disampaikan tidak mencangkup keseluruhan hukum kedua termodinamika.

Akhirnya, sang profesor menjawab sendiri pertanyaannya. "man will die". Yes! jawaban yang tepat sekali. Kita tidak akan mendapatkan kembali apa yang telah hilang katanya. Seperti waktu yang terus menua, entropi alam semesta terus meningkat. Panas akan mengalir dari suhu tinggi ke suhu rendah. Para peneliti di biologi mungkin sedang mencari gen mana yang menyebabkan sifat menua. Namun, memang sudah sifat kita untuk menjadi tua dan meninggal. Al Qur'an sudah menyebutkan jalan hidup manusia dari dalam kandungan hingga meninggal.

PhD (Philosophy Doctor) memang tidak benar-benar belajar philosophy namun, mungkin karena akar nenek moyang dari ilmuan-ilmuan itu adalah orang filosofis. Gelar itu tetap dipertahankan. Ada banyak fenomena alam semesta yang tidak terjangkau oleh akal manusia. Kenapa tanaman tumbuh. Salah satu mahasiswa menjawab karena sel-sel tanaman terus membelah. Yang jadi pertanyaan adalah mengapa sel-sel tanaman itu terus membelah? kenapa dia tidak diam saja? Siapa yang menyuruh dia membelah?


aku, kimia dan masak

aku, kimia dan masak





Sejak SD dulu memang suka sekali dengan percobaan memasak. Saat masih belum terkenal nasi goreng ikan asin atau nasi goreng rempah. Saya sudah sesekali mencoba bumbu-bumbu baru nasi goreng. Mulai dari kencur, ikan asin. Sebenarnya bukan untuk gaya-gayaan. Tetapi memang bumbu yang ada di dapur terbatas sekali. Bawang merah jarang ada karena harganya cukup mahal.

Sesekali mencoba membuat roti goreng dari resep yang ada di TV. Dan itu gagal! sesekali mencoba membuat kue kukus resep hasil bayangan sendiri. Sesekali mencoba resep hasil diskusi dan ngelamun tidak jelas bersama kakak sepupu.

Memasuki SMA aktivitas coba-coba memasak mulai berkurang. Karena harus mengejar ketertinggalan pelajaran. Nilai yang selalu 40 tidak sedap jika dipandang mata. Dan berhenti total saat kuliah S1 dan S2 karena memang tidak ada dapur.

Aktivitas memasak kembali bahkan lebih gila saat kuliah S3 karena selain susah mendapatkan makanan halal. Juga lebih hemat dan lebih sesuai dengan lidah orang Jember.

Belajar memasak sebenarnya sama saja dengan belajar ilmu sains terutama teknik kimia. Hampir semua yang ada di teknik kimia akan ditemui saat kita memasak. Memasak bisa dibilang suatu reaksi kimia fisik yang irreversible. Ternyata, ilmu memasak dan sains ini sudah banyak diteliti. Ada banyak buku yang membahas tentang science and cooking. Termasuk kitchen as laboratory.

tekanan uap jenuh, titik didih, titik beku, micelle, difusivitas, koefisien konfeksi, koagulasi, konsentrasi, panas jenis semuanya ada saat kita memasak.


I love cooking.

Belajar dari dua sisi yang berbeda

Hari ini ada dua hal menarik tentang kuliah dan organisasi.
Pertama kuliah. Sempat kecewa berat saat pertama kali mendengar bahwa mekanika fluida tidak akan diajarkan. Karena memang sit in di kuliah ini untuk mendengarkan tema yang satu ini. Apalagi tema yang lain memang sudah digeluti sejak S1 yang lalu jadi merasa bosan saja jika harus mendengarkan hal yang sama kesekian kalinya. Akan tetapi, hal menarik mulai muncul karena ternyata, ilmu dasar seperti brownian motion, disampaikan dalam cara pandang yang berbeda oleh orang dengan latar belakang ilmu yang berbeda itu terdengar berbeda. Selama ini, penjelasan tentang mekanika fluida, termodinamika, kinetika saya dapatkan dari bidang ilmu teknik kimia. Lebih terasa teori. Berbeda dengan yang disampaikan oleh guru saat kuliah di kuliah ini. "kalau kamu mengerti teori ini secara mendalam" akan banyak perusahaan yang mau memberi uang kepada kamu. Saya skip pembicaraan pertama ini dan langsung ke tema kedua organisasi. Keduanya akan sangat terkait.

Organisasi di saat saya kuliah dulu sepertinya ribet dan seperti sidang DPR. Membahas program kerja sampai beberapa hari non stop. Sebenarnya bukan belum persiapan. Tetapi menampung banyak kepala dalam satu tujuan itu memang susah. Para senpai selalu memotivasi kita untuk berbicara meskipun memang itu sudah jelas. Acara organisasi bahkan melebihi acara kuliah jam kerjanya. Semakin banyak organisasi maka semakin keren. Kuliah menjadi nomer dua. Karena seringkali para senpai bilang. Kalau kerja kemampuan organisasi kamu akan lebih penting dibandingkan dengan kemampuan kuliah kamu. Hal yang berbeda saya rasakan disini. Membuat acara bisa dibilang lebih efektif dan efisien. Kuliah menjadi nomer satu. Dan mendengar penjelasan pak guru tentang perusahaan yang benar-benar membutuhkan orang studi oriented tadi membuat saya memiliki perspektif berbeda. Setiap sisi memiliki hal positif dan negatif masing-masing. Tinggal disesuaikan mana yang sesuai dengan passion.

Memang sepertinya "pasar" di Indonesia itu berbeda dengan pasar di sini. Maka kebutuhan sejauh mana skill seseorang akan sangat berbeda. Salah satu teman pernah bilang, "orang Indonesia itu kok gak percaya ya kalau orang Indonesia yang bilang. Tapi manggut-manggut kalau orang Jerman yang bilang. Padahal apa yang disampaikan sama". Saya semakin sadar bahwa kebutuhan level sumber daya manusia di setiap negara berbeda jauh. Bahkan saya sempat mendapatkan joke kalau anak S2 itu karena tidak diterima kerja. Tidak ada kerjaan maka S2. Sebenarnya ini pemikiran sempit menurut saya. Coba sedikit melihat profil para MD di stanford dan film person of interest.


Dari konsep brownian motion, pak guru sudah mendatangkan banyak produk dengan nilai jual tinggi. Yang pernah melihat youtube dari Bonnie Bassler tentang quorum sensing mungkin akan bertanya-tanya karena Bonnie Bassler dengan antusias menyebutkan aplikasi untuk produk industri. Mungkin ini yang perlu diperbaharui dari sistem mengajar saya di Indonesia. Membuka perspektif produk baru dari suatu teori klasik


Minggu, 17 April 2016

桜 dan 花見

Salah satu yang khas dari Jepang dan tidak ada di negara lain adalah hanami. Di tulis dalam dua kanji 花 hana yang artinya bunga dan 見 mi yang artinya melihat. Secara harfiah melihat bunga. Dan memang demikian kenyataannya. Orang-orang di Jepang berkumpul dibawah pohon sakura membawa karpet, makanan dan lain-lain. Kadang juga membawa peralatan BBQ, raket untuk bermain badminton.

Ada dua acara hanami yang saya ikuti. Sebenarnya tiga kali namun yang satu dilakukan secara tidak resmi. Acara pertama bersama orang-orang Jepang. Acara dilakukan di salah satu taman yang ternyata indah sekali. Ada banyak bunga tulip bermekaran. Acara kedua bersama komunitas Indonesia. PPI ibaraki.

Entah mengapa, saya merasa di Jepang banyak sekali bunga saat musim semi. Dua yang paling saya suka adalah bunga tulip dan bunga sakura. Sepanjang perjalanan menuju masjid ada banyak jejeran bunga sakura yang di tanam di pekarangan rumah. Demikian juga di kampus. Ternyata, bunga tulip lebih indah dilihat langsung dibandingkan dengan yang di foto. Warna merah bunga tulip saya cemerlang dan seolah bersinar. Ada beberapa warna bunga tulip mulai dari merah, pink sampai putih. Kalau bunga sakura, satu pohon besar isinya bunga saja seolah-olah saya melihat perempuan sangat cantik tetapi tidak bisa menyentuhnya.

Semakin lama, bunga sakura semakin indah apalagi jika sudah berguguran dan tertiup. Seperti hujan bunga saja.




hasil potretan dengan kamera biasa


Foto hasil Jepretan Nadia Kamaluddin




Hasil potretan menggunakan kamera biasa


Foto hasil jepretan Nadia Kamaluddin

Pohon sakura di dekat asrama

Pohon sakura di dekat asrama. Bunganya mulai berguguran

Kalau tempat parkirnya sudah seindah ini, bagaimana tamannya. Tulip kuning

Tulip pink

Kang Aru dan buah hati, jadi seperti kanguru ya.