Rabu, 30 September 2015

Beda Budaya di Tsukuba Jepang

Perjalanan menuju Jepang adalah perjalanan pertama kali keluar negeri kali ini sehingga cukup membuat grogi dan bingung. Apalagi dalam masalah bahasa. Pertama adalah masalah makanan halal dan sholat. Saat menanyakan apakah makanan yang diberikan oleh pramugari Japan Airlines halal atau bukan. Mereka menjawab apricorn tapi setelah dipikir-pikir mungkin adalah free pork. Waktu makan di kantin juga mengalami hal yang sama. Untungnya waktu itu ada tutor yang menerangkan. Akhirnya berakhir dengan makan sayuran goreng yang rasanya enak banget. Mungkin karena kelaparan belum makan. Waktu beli makanan dan minimarket, penjualnya juga tidak begitu lancar berbahasa Inggris. Jadi saat ditanya apakah tidak ada daging bagi, dia tidak mengerti. Padahal sudah berusaha menekan-nekan hidung supaya mirip babi ternyata juga tidak mengerti. Minum bisa pakai air kran. Tidak perlu dimasak. Beberapa mungkin memasaknya. Beberapa ada yang pakai semacam ceret dengan saringan. Tapi saya langsung minum. Banyak orang jepang yang tidak bisa berbahasa Inggris. Ya kayak orang Indonesia. Namun, mereka akan tetap menjelaskan apa yang kita tanyakan meski dengan bahasa Jepang. Saat orientasi, mereka menggunakan bahasa Jepang dan bahasa Inggris di depan semua mahasiswa Internasional. Beberapa dokumen untuk mahasiswa internasional dalam 2 bahasa. Kalau di Indonesia, kebanyakan kalau ditujukan untuk mahasiswa internasional langsung pakai bahasa Inggris. Jarang yang pakai 2 bahasa. Karena tidak ada adzan dan tidak tahu arah kiblat akhirnya sering telat dan bingung harus menghadap kemana.



Kedua, masalah mandi, toilet dan bersih-bersih. Di asrama tempat tinggal ternyata dibedakan antara toilet dan kamar mandi. Toilet untuk urusan buang air kecil memakai sistem sensor. Jika kita akan pipis, air menyala selama beberapa detik dan setelah kita pipis, meninggalkan tempat maka air akan menyala lagi. Masalahnya adalah, tidak bisa memcuci kemaluan tanpa harus meninggalkan tempat pipis. Kemudian buang air besar. Toilet kering jadi tidak ada air juga untuk membersihkan dubur. Cuman ada tissue. Ini yang sedikit menyiksa karena tidak biasa untuk bertayammum. Terasa masih kotor terus-terusan. Kamar mandi memakai sistem koin. Masukkan koin 100 yen dan air akan keluar selama 9 menit. Bisa di stop untuk maksimal 5 menit. Tapi, selama ini mandi tidak sampai 9 menit. Merasa rugi sih. Mencuci baju juga pakai koin 100 yen. Mengeringkan baju juga pakai 100 yen. Kedua terakhir ini belum mencoba. Maksimal 4.5 kg, jadi menunggu pakaian jadi 4.5 kg dulu.

Ketiga, cuaca. Waktu datang sedang hujan. Tidak begitu dingin karena masih musim panas. Akan tetapi lebih dingin dari Bandung. Ada untungnya sih, bikin pakaian tidak cepat bau keringat. Jadi lebih irit. Entahlah kalau nanti waktu musim dingin. Cuaca bisa dilihat lewat website apakah besok hujan apa tidak. Jadi tidak terlalu repot bawa payung kemana-mana.

Keempat, transportasi. Kebanyakan memakai sepeda, jalan kaki, naik bus. Sepeda adalah hal penting. Hari ketiga di sini baru bisa beli sepeda. Berangkat sendiri ke toko sepeda dengan naik bus lalu jalan kaki. Dengan bahasa Jepang yang blepotan dicampur bahasa Inggris. Pas pertama, sempat terbawa ketakutan akan mobil di Indonesia. Di sini, jalan kaki dan sepeda lebih didahulukan. Kebanyakan mereka akan berhenti bahkan saat melihat kita baru akan menyeberang. Hampir semua penyeberangan ada lampu lalu lintas bagi mobil dan pejalan kaki. Bagusnya, pejalan kaki disini kalau lampunya sudah merah, meski tidak ada mobil atau apapun yang melintas tetap akan diam di tempat tidak menyeberang. Di beberapa jalan sepi tidak ada lampu lalu lintas namun, mobil-mobil biasanya akan pelan sekali dan akan berhenti kalau ada yang hendak menyeberang. Sepeda berharga sekali. Ada semacam plat nomernya dan terdaftar di kepolisian. Jika misalkan beli sepeda bekas, pak polisi menyuruh untuk mengubah nama terdaftar agar nanti kalau misalkan diperiksa, tidak disangka mencuri sepeda. Sepeda kalau baru bisa diatas 15000 yen. Itu yang biasa banget.





Rabu, 16 September 2015

Nabi Muhammad SAW dan Nabi Musa AS

Di saat-saat membaca Novel berseri yang menceritakan 4 wanita penggulu para wanita. Saya terbersit untuk mendiskusikan tentang orang-orang terpilih bersama istri. Mengapa mereka dipilih. Mulai dari Asiyah istri Fir’aun, Maryam binti Imran, Fatimah binti Muhammad, Lukman dan Imran sendiri. Khadijah tidak kami diskusikan karena kami sudah tahu benar tentang perjuangan dan pengorbanan seorang Khadijah. Dari semua nama tersebut tidak seorang pun yang seorang Nabi.

Gambar courtesy of http://wwwwalisongo.blogspot.co.id/p/blog-post.html


Hingga, istri memberikan suatu pertanyaan. Mengapa kisah Nabi Musa As ada banyak di dalam Al Qur’an?

Mendapat pertanyaan itu, jujur saya langsung mengibarkan bendera putih. Menyerah kalah. Lantas, dengan penuh percaya diri istri menjelaskan dengan pertama kali memberikan perbandingan antara Nabi Muhammad dan Nabi Musa.

Nabi Muhammad, sebelum di utus menjadi seorang Nabi, beliau adalah orang yang paling terpercaya oleh bangsa Arab. Dari silsilah keluarga bangsawan yang paling terhormat. Sedangkan Nabi Musa, beliau berasal dari rakyat biasa, bahkan pernah membunuh seseorang.

Nabi Muhammad menghadapi musuh bebuyutan yang bukan dari keluarganya. Abu Jahal. Sedangkan Nabi Musa musuh yang harus dia hadapi adalah ayah angkatnya sendiri.

Nabi Muhammad menghadapi musuh yang bahkan tidak menguasai jazirah Arab, bukan seorang raja dan tidak sampai mengaku dirinya seorang Tuhan. Sedangkan Nabi Musa, harus menghadapi musuh yang menguasai mesir, seorang raja yang bahkan mengaku seorang Tuhan.

Nabi Muhammad, saat dia berkhutbah, maka terpesonalah seluruh orang yang mendengarkan. Para sahabat bahkan sampai menangis. Sedangkan Nabi Musa memiliki kekurangan dalam bicara.

Nabi Muhammad, mendapatkan sahabat yang sami’na wa atho’na. Kami dengar dan kami taat. Sahabat yang saat diminta berperang mereka akan menyerahkan jiwa dan harta mereka. Sedangkan kaum Nabi Musa, saat diminta untuk berperang, mereka malah menyuruh Nabi Musa untuk berperang sendiri.

Nabi Muhammad memiliki sosok seorang Abu Bakar, Umar dan Ali yang mereka tegas kepada siapa pun yang melanggar. Mengembalikan jalan ummat saat mereka mulai bertingkah. Sedangkan Nabi Musa memiliki Nabi Harun yang saat ditinggalnya hanya dalam 40 hari. Ummatnya sudah kembali menyembah patung emas.

Karena itu, saat Nabi Muhammad mulai bersedih dengan beratnya dakwah ini. Maka, Allah SWT memberikan peringatan dan motivasi melalui kisah Nabi Musa AS.
Wallahu'alam bishowab.

“Ya Allah, limpahkanlah kepada kami pemahaman dan masukkanlah kami dalam golongan orang-orang soleh. Jadikanlah kami buah bibir bagi orang-orang setelah kami dan jadikanlah kami sebagai pewaris surga”






Jumat, 11 September 2015

Anak Kecil Gila Karena Belajar

Gambar courtesy of www.molto.co.id

Dapat kisah ini dari facebook. Istri men-tag saya. Sebagai bahan pelajaran agar para orang tua tidak memaksa anak melakukan hal yang belum waktunya. Banyak anak-anak yang masih kecil bahkan TK sudah bisa membaca namun setelah besar tidak suka membaca. Untuk apa coba. Mungkin si anak sudah memiliki kesan tidak nyaman dengan bacaan sehingga setiap ada buku jadi malas. Beda kalau belajar membaca berdasarkan keinginannya. Maka, pada banyak kesempatan anak akan memiliki rasa penasaran untuk membaca setiap huruf atau tulisan yang dia jumpai. Mencoret-coret apapun saat menemukan alat untuk menulis. Di tembok, di kertas bekas bahkan di tanah.

Semoga menjadi pelajaran bagi kita semua.

Hari ini saya berkunjung kesebuah rumah sakit, membezuk anak teman saya yang sedang sakit. Teman saya ini seorang wanita karir lulusan S2 dari sebuah universitas ternama. Anaknya adalah seorang anak perempuan yang manis, umurnya baru 6 tahunan.  tak lupa saya membawakan sebuah boneka sebagai buah tangan.
Waktu saya datang dia langsung mengenali saya sebagai teman mamanya.
"bu siti ya?" ( bukan nama sebenarnya)"iya " jawab saya, agak terharu karena dia mengenali saya" Ayoo.. bu siti.. 42: 6 berapaa?"" Kalau do'a masuk kamar mandi?"Kemudian dia menirukan gaya mengajar bu gurunya di kelas. Ada senam bersama, lalu dia menirukan gerakan senam versi dia kemudian menyanyikan lagu 5x5 =25, setelah itu dia melafalkan doa sebelum makan.
"bu siti ..ayo..buat kalimat.. saya pergi kesekolah setelah itu pulangnya ke mall, bisa?.."
Lucu?? Pintar?? Cerdas??.. mungkin itu juga yang ada dibenak teman- teman saat mengikuti celoteh anak perempuan teman saya itu.Namun selama saya hadir disitu sang bunda terus menerus menyeka air matanya. Ya. saya turut prihatin dengan penyakit yang sedang diderita oleh anaknya. Penyakit apakah gerangan? Yang pasti bukan sembarang penyakit seperti anak anak biasa, bukan demam, bukan batuk dan bukan pilek.Jangan terkejut teman teman, karena saya berkunjung bukan dirumah sakit biasa, saya sedang berada dirumah sakit jiwa.Ya. Sebuah Rumah Sakit Jiwa di kawasan Jakarta Timur.Apa yang sebenarnya terjadi??Minggu-minggu terakhir ini sang anak sangat suka menangis. Kalau ditanya apa saja, jawabnya sering ngelantur, "7" "24:6 =4...""how are you", dan jawaban lain seperti huruf Hijaiyah, kemudian menirukan gaya gurunya mengajar.Menurut psikolog, anak ini terlalu di forsir. Dia mengikuti les matematika di K**** yang target tugasnya 1 buku harus selasai 10 menit, kemudian les bahasa Inggris, terus sekolah, les mengaji dan lain-lain sehingga mengakibatkan anak terlalu jenuh.
Si anak hanya mau bercerita kepada psikolognya, tetapi kalau ditanya oleh orang lain jawabannya angka-angka, bahasa Inggris atau pelajaran mengaji. "apa ini? huruf.... Hijaiyyah..." Jadi dia menirukan gaya gurunya, dan jika bertemu orang yang memakai baju guru dia langsung tertekan. Yang lebih mengharukan lagi saat melihat sang bunda menangis, si anak cuma bilang"Bunda jangan nangis... aku kan pinter... tapi aku gak mau tidur sama bunda yaaa.. aku maunya sama dokter ganteng/cantik aja..."
Dia memang tinggal di kamar VIP. Jadi memang ada dokter yang mengawani sehari-hari.Dan ternyata ada 5 anak kecil yang masuk RSJ itu. Tetapi dia yang paling kecil. Sisanya umur 12 tahunan karena broken home. Hanya dia sendiri yang mengalami gangguan akibat terlalu banyak tekanan belajar.. Sungguh kasihan
Pelajaran berharga untuk para orang tua agar tetap memperhatikan tahapan perkembangan anak, usi TK adalah usia bermain, belajar pun harus melalui permainan dan jangan korbankan anak-anak kita karena ambisi orang tuanya. Biarkan mereka bermain dan berikanlah kenangan masa kecil yang terindah untuk mereka






12 AMALAN YANG DIDOAKAN MALAIKAT.

12 AMALAN YANG DIDOAKAN MALAIKAT.

Gambar courtesy of www.faridnuman.com

Assalamu’alaikum wa rahmatullah wa barakatuh
Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah Subhanahu wa ta’ala, terdapat 12 amalan yang didoakan oleh para malaikat : 

#1 – Orang yang tidur dalam keadaan bersuci. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda: “Barangsiapa yang tidur dalam keadaan suci, maka malaikat akan bersamanya di dalam pakaiannya. Dia tidak akan bangun hingga malaikat berdoa, “Ya Allah ampunilah hambaMu si Fulan, karena tidur dalam keadaan suci” (Imam Ibnu Hibban meriwayatkan dari Abdullah bin Umar r.a., hadits ini dishahihkan at-Targhib wat Tarhib I/37)
#2 – Orang yang sedang duduk menunggu waktu shalat. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda: “Tidaklah salah seorang di antara kalian yang duduk menunggu shalat, selama ia berada dalam keadaan suci, kecuali para malaikat akan mendoakannya “Ya Allah, ampunilah ia Ya Allah. Sayangilah ia” (Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah r.a, Shahih Muslim no. 469)
#3 – Orang yang berada di shaf barisan paling depan di dalam shalat berjamaah. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda: “Sesungguhnya Allah dan para malaikatNya bershalawat kepada (orang-orang) yang berada pada shaf-shaf terdepan” (Imam Abu Dawud (dan Ibnu Khuzaimah) dari Barra’ bin ‘Azib r.a, hadits ini shahih Sunan Abi Dawud I/130)
#4 – Orang-orang yang menyambung shaf pada shalat berjamaah (tidak membiarkan kekosongan di dalam shaf). Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda: “Sesungguhnya Allah dan para malaikat selalu bershalawat kepada orang-orang yang menyambung shaf-shaf. (Para Imam, yaitu Ahmad, Ibnu Majah, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban dan Al Hakim meriwayatkan dari Aisyah r.a, hadits ini dishahihkan Shahih at-Targhib wat Tarhib (I/272)
#5 – Para malaikat mengucapkan ‘Aamiin’ ketika seorang imam selesai membaca Al Fatihah. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda: “Jika seorang imam membaca ‘ghairil maghdhuubi ‘alaihim waladh dhaalin., maka ucapkanlah oleh kalian ‘Aamiin’, karena barangsiapa ucapannya itu bertepatan dengan ucapan malaikat, maka ia akan diampuni dosanya yang masa lalu” (Imam Bukhari meriwayatkan dari Abu Hurairah r.a, Shahih Bukhari no 782)
#6 – Orang yang duduk di tempat shalatnya setelah melakukan shalat. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda: ”Para malaikat akan selalu bershalawat kepada salah satu di antara kalian selama ia ada di dalam tempat shalat di mana ia melakukan shalat, selama ia belum batal wudhunya, (para malaikat) berkata ‘Ya Allah ampunilah dan sayangilah dia’” (Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah, Ali Musnad no. 8106, Syaikh Ahmad Syakir menshahihkan hadits ini)
#7 – Orang-orang yang melakukan shalat shubuh dan ‘ashar secara berjamaah. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda: “Para malaikat berkumpul pada saat shalat shubuh lalu para malaikat (yang menyertai hamba) pada malam hari (yang sudah bertugas malam hari hingga shubuh naik ke langit), dan malaikat yang ditugaskan siang hari tetap tinggal.
Kemudian mereka berkumpul lagi pada waktu shalat ‘ashar dan malaikat yang ditugaskan pada siang hari (hingga shalat ‘ashar) naik (ke langit), sedangkan malaikat yang bertugas pada malam hari tetap tinggal, lalu Allah bertanya kepada mereka. ‘Bagaimana kalian meninggalkan hambaKu?’ Mereka menjawab, ‘Kami datang sedangkan mereka sedang melakukan shalat, maka ampunilah mereka pada hari kiamat’ (Imam Ahmad meriwayat-kan dari Abu Hurairah r.a, Al Musnad no. 9140, hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Ahmad Syakir)

#8 – Orang yang mendoakan suadaranya tanpa sepengetahuan orang yang didoakan. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda: “Doa seorang muslim untuk saudaranya yang dilakukan tanpa sepengetahuan orang yang didoakannya adalah doa yang akan dikabulkan. Pada kepalanya ada seorang malaikat yang menjadi wakil baginya, setiap kali ia berdoa untuk saudaranya dengan sebuah kebaikan, maka malaikat tersebut berkata ‘Aamiin’ dan engkaupun mendapatkan apa yang ia dapatkan” (Diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Ummud Darda’ r.a, Shahih Muslim no. 2733)
#9 – Orang-orang yang berinfaq. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda: “Tidak satu haripun di mana pagi harinya seorang hamba ada padanya kecuali 2 malaikat turun kepadanya, salah satu di antara keduanya berkata, ‘Ya Allah, berikanlah ganti bagi orang yang berinfaq’ dan lainnya berkata ‘Ya Allah hancurkanlah harta orang yang pelit’ (Imam Bukhari Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah r.a, Shahih Bukhari no. 1442 dan Shahih Muslim no. 1010)
#10 – Orang yang sedang makan sahur. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda: “Sesungguhnya Allah dan para malaikatNya bershalawat kepada orang-orang yang sedang makan sahur” (Imam Ibnu Hibban dan Imam Ath-Thabrani meriwayatkan dari Abdullah bin Umar r.a, hadits ini Shahih At Targhib wat Tarhib I/519)
#11 – Orang yang sedang menjenguk orang sakit. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda: “Tidaklah seorang mukmin menjenguk saudaranya kecuali Allah akan mengutus 70.000 malaikat untuknya yang bershalawat kepadanya di waktu siang kapan saja hingga sore dan di waktu malam kapan saja hingga shubuh” (Imam Ahmad meriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib r.a, Al Musnad no. 754, Syaikh Ahmad Syakir berkomentar, “sanadnya shahih”)
#12 – Seseorang yang sedang mengajarkan kebaikan kepada orang lain. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda: “Keutamaan seorang alim atas seorang ahli ibadah bagaikan keutamaanku atas seorang yang paling rendah di antara kalian. Sesungguhnya penghuni langit dan bumi, bahkan semut yang dalam lubangnya dan bahkan ikan, semuanya bershalawat kepada orang yang mengajarkan kebaikan kepada orang lain” (Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dari Abu Umamah Al Bahily r.a, dishahihkan Kitab Shahih At Tirmidzi II/343)
Semoga bermanfaat. 
Bila dianggap bermanfaat silahkan dibagikan kepada sahabat-sahabat yang lain agar mereka juga memperoleh manfaatnya. Insyaa Allah.

Copas,, semoga bermanfaat