Jumat, 30 Mei 2014

Khutbah Jum'at 30 Mei 2014 Masjid Fajar Hidayah

Khutbah jum'at hari ini, 30 Mei 2014 di Masjid Fajar Hidayah Kota Deltamas Cikarang Pusat cukup menyentuh. Sang khatib menyampaikan akan kasih sayang Allah kepada kita manusia. Setiap amal kebaikan kita akan di balas hingga sepuluh kali lipat. Sedangkan keburukan yang kita lakukan dibalas setimpal dengan itu. Pun demikian dengan setiap niat baik kita akan dibalas dengan pahala yang sempurna. Saya membayangkan salah seorang dari group mentoring kita ada yang bercita-cita untuk berbuat baik melunasi hutang negara. Saat ini memang seperti mimpi. Namun, jika niatnya ikhlas, bayangkan berapa pahala yang telah dia dapatkan. Seolah dilakukan secara sempurna. Allah Maha Penyayang. Lailahaillallah.

Demikian juga dengan ibadah-ibadah harian kita. Jika sudah terbiasa dengan shalat tahajud misalkan. Kemudian Allah memberikan ujian berupa sakit sehingga tidak bisa shalat tahajud. Maka akan diberikan pahala kepadanya seolah dia shalat tahajud seperti biasanya.

Maka benar jika segala kebaikan itu adalah dari Allah, dan segala keburukan adalah dari diri kita sendiri. Karena bisa jadi segala musibah adalah akibat dari dosa-dosa kita. Bisa jadi kalau tidak kasihan pada binatang-binatang itu Allah tidak menurunkan hujannya untuk membersihkan dosa-dosa kita. Bahkan dengan berdosanya kita Allah masih memberikan jalan kepada kita dengan disiksa di dunia dibandingkan dengan disiksa di neraka kelak.

Luar biasa!

Rabu, 28 Mei 2014

Bermain di Taman Bermain Cluster Calgary

Ya bisa dibilang masa kecil kita terlalu bahagia sehingga sekali melihat ada taman bermain. Reflek kita (akbar aja sebenarnya) langsung mengajak bermain ayunan dulu. Ehm... tidak bisa digambarkan dengan kata-kata jadi biarlah foto yang berbicara.










Jumat, 23 Mei 2014

Geng Biji Naga




Dari kanan ke kiri, MPN, HM, BG, CK, RA, AF
tinggi kita beda, tapi dibuat sama.

“Mengembaralah, kau akan mendapatkan ganti teman-teman baru”

Begitulah kira-kira nasehat imam syafi’i. ini adalah pengembaraanku yang ke empat. Setelah Surabaya, Pare, Gresik dan Surabaya lagi akhirnya aku pindah ke Bandung lantas ke Bekasi. Sama seperti sebelumnya. Pertama kali menginjakkan kaki adalah rasa senang melihat sesuatu yang baru. namun itu bertahan tak lama. Aku yang senang berkumpul dan bersilaturrahmi akhirnya seperti terisolasi di Bandung. Tak ada kegiatan selain kost dan kampus. Alhamdulillah, semua adalah kehendak Allah SWT. Maka aku pun mendapatkan kost di bekasi. Aku pindah ke bekasi. Ternyata disinilah aku mendapatkan saudara-saudara baru.
Aku menganggapnya geng biji naga. Karena kami ibaratkan telur-telur naga yang belum menetas yang siap menaklukkan dunia. “berlebihan”.

Bersama mereka aku akhirnya bermain badminton untuk pertama kalinya dalam hidup selama 25 tahun ini. Mungkin banyak yang bertanya selama ini kemana saja kok sampai tidak bermain badminton? Ya demikianlah warna kehidupan.

Ada banyak pertemuan-pertemuan yang tidak kami sengaja namun Allah telah mengaturnya. Aku akhirnya menghadiri kajian rutin. Inilah salah satu yang aku suka dari mereka. Ada atau tidak adanya ustadz, mereka tetap mengaji. Sungguh berbeda dengan kami di asrama dulu yang bergembira ria jika ustadz tidak datang. Mereka mengkaji Al Qur’an dengan nyaman semampu mereka walau hanya sekedar membaca terjemahnya saja.

Kami memang bukan orang-orang yang cukup beruntung (diantara kalian mungkin mengungkapkan dengan kata belum cukup cerdas). Namun, Insya Allah seperti yang pak rektor kami sampaikan. Nilai-nilai itu adalah masa lalu. Kita lihat potensi dan masa depan mereka. Masya Allah.

Perjuangan kami dalam di geng biji naga Insya Allah tidak akan pernah berhenti hanya saat kami bertemu dan berdiskusi sepekan sekali. Tapi dengan izin-Nya akan kami pertahankan hingga kami dapat memberikan perubahan dan kontribusi. Seperti salah seorang dari kami yang selalu berkata kalau dirinya ganteng (sumpah meski aku sering bilang begitu yang ini bukan aku). “saya ingin berbisnis dan biar saya saja yang membayar hutang Negara”


“Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui bahwa hati-hati ini telah berkumpul untuk mencurahkan mahabbah hanya kepada-Mu, bertemu dalam rangka menyeru (dakwah di jalan)-Mu, dan berjanji setia untuk membela syari’at-Mu maka kuatkanlah ikatan pertaliannya, ya Allah, abadikanlah kasih sayangnya, tunjukkanlah jalannya, dan penuhilah dengan cahaya-Mu yang tidak akan pernah redup, lapangkanlah dadanya dengan limpahan iman dan keindahan tawakal kepada-Mu, hidupkanlah dengan ma’rifah-Mu, dan matikanlah dalam keadaan syahid di jalan-Mu. Sesungguhnya Engkau sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong. Aamiinn”

Jumat, 16 Mei 2014

My First time Playing Badminton

Hari Rabu, 14 Mei 2014 untuk pertama kalinya selama aku 25 tahun bernapas di dunia ini, aku bermain BADMINTON!!!

Semua berawal dari anak-anak teknologi pulp dan paper ITSB yang mengajak main Badminton. Bagus, sang kapten mengajakku waktu kita bertemu di kontrakan. Nah, beberapa pekan kemudian, Putra, Arfan dan aku (Halim) mendiskusikan masalah karya tulis hingga memaksa kami pulang agak lebih sore. Sekitar jam 18.30 mungkin. Sepanjang kampus ke kost gelap gulita. Biasanya aku jalan kaki membutuhkan waktu sekitar 5 menit. Namun, karena kita membicarakan banyak hal. Perjalanan hingga lebih dari satu jam termasuk mampir di suatu warung tertentu. Waktu pulang dari tempat makan itu kemudian mereka berdua (Arfan dan Putra) mengajakku (Halim) untuk ikutan badminton. Okey, I agree with them.

About 3 minutes later, Putra come to my boarding house and we went to Deltamas sport center.
I'm very thanks to Mr. Bagus, Aris, Bimo, Putra, Akbar and the other one (sorry, I forget your name) for your nice lecture about badminton.

Arigatou gozaimasu sensei!!!

*sayangnya aku gak sempat ambil foto.

Selasa, 13 Mei 2014

Good bye Bandung

Alhamdulillah, setelah sekitar lima bulan tinggal di Bandung dan setiap hari bolak balik Bandung-Bekasi. Aku bisa dengan nyaman tinggal di Bekasi sekarang.

Awal-awal tinggal di Bandung memang betah. Suhu udara sejuk dan banyak angkot yang bisa ke mana-mana dengan harga murah dibandingkan Surabaya semakin menambah betah. Masalahnya adalah, aku harus bolak-balik ke Bekasi. Kalau capek sih bisa ditangani, tapi waste time banget kalau harus menghabiskan minimal 4 jam hanya untuk perjalanan. Oh, belum lagi macet di Tol.

Setidaknya 4 jam itu bisa digunakan untuk menulis atau waste time juga dengan sekedar main FB (sejak kapan FB jadi permainan?)

Di Bekasi lumayan hangat. Menariknya, aku bertemu dengan teman se asrama waktu di Surabaya dulu. Ya sebut saja namanya Edo (Nama sebenarnya). Padahal aku disini sudah hampir satu semester ternyata dipertemukan di IndoMaret.

Gak menyangka sekali bro. Doi lagi bekerja di Honda dan tinggal di deltamas.