Senin, 11 Agustus 2014

Perjalanan Tanggul-Surabaya-Bandung-Purwakarta-Cikarang

Perjalanan kembali ke tempat aktifitas tahun ini cukup menyenangkan. Ya, mengenang masa kuliah dulu yang kalau kembali ke kampus sering kali tidak langsung ke Surabaya. Bahkan melebihi hingga ke Nganjuk dan Kediri.

Rencananya memang sekarang hendak mampir dulu ke Surabaya dan Purwakarta. Mampir di Surabaya karena tempat transit keretanya di stasiun Gubeng yang cukup lama. Dari Logawa ke Turangga. Logawa dari tanggul sekitar jam 5.30 dan sampai di Surabaya gubeng jam 8.40 pagi. Sedangkan Turangga baru berangkat dari Gubeng jam 18.00. Akhirnya aku mampir dulu ke rumah Yani. Yani adalah salah satu teman waktu kuliah dulu. Selain itu aku juga punya maksud untuk mengambil kaos bola pesananku di Dwitama. Karena waktu mepet belum sempat mampir ke Laboratorium.

Perjalanan dari Surabaya ke Bandung pakai Turangga cukup nyaman. Tak ada kendala. Lancar lah. Kemudian perjalanan Bandung ke Purwakarta yang cukup rumit. Kereta yang aku pakai adalah kereta lokal ekonomi cibatu-purwakarta. Beli tiketnya tidak perlu pakai identitas KTP karena memang kereta api lokal kali ya. Terus murah meriah cuman 3000 rupiah. Kekurangannya adalah kereta api terlambat jalannya. Di jadwal harusnya jam 8 sudah berangkat. Ini jam 9.30 baru berangkat. Di tiket tertulis nomer tempat duduk tetapi ternyata katanya penumpang kereta duduknya terserah aja asal ada kursi kosong. Waktu itu kursi kosongnya lumayan banyak jadi nyaman aja.

Di dalam ada penjual asongan yang kalau tidak bawa bekal bisa beli disini. Sepertinya sih ilegal karena penjualnya tidak mengekspos diri mereka. Mirip penumpang malah. Menawarinya pun tidak ramai. Sampai di purwakarta langsung sudah tunggu oleh Putra. Sahabat baru yang kenal di ITSB. Mampir ke rumahnya dan menginap dua malam di sana. Di ajak keliling purwakarta. Lumayan bisa beli raket badminton di sana.

Kemudian lanjut perjalanan ke Cikarang dari Purwakarta. Karena sekarang bersama putra yang juga mau ke Cikarang perjalanan tidak perlu tanya sana sini seperti di stasiun Bandung waktu akan ke purwakarta. Lancar tapi sangat ramai. Stasiunnya memang stasiun kabupaten tapi lumayan kecil dan penuh sesak. Kita naik kereta lokal ekonomi purwakarta- jakarta dan turun di stasiun lemah abang. Harganya murah cuman 3500 rupiah. Tapi antrinya panjang banget. Antri masuk ke stasiun juga lumayan panjang dan cukup berdesakan.

Tiket keretanya tanpa tempat duduk dan memang seh penumpangnya banyak. Seperti kereta dulu. Penjual asongan di sini lebih terekspos dan bebas menjajakan jualannya. Sampai di stasiun lemah abang naik angkot no 35 menuju pospol deltamas. Tarifnya 7000. Lumayan jauh memang.