Minggu, 21 Desember 2014

Cara Makan dalam Islam

Makan adalah kegiatan kita sehari-hari. Islam mengatur bagaimana cara kita makan.

Gambar dari http://penambahnafsumakan.com

1. Makan makanan halal baik dari bahan, proses pembuatan dan proses mendapatkannya. (Al Baqarah 168, Al Maidah 88)

2. Makan makanan yang baik untuk kita. (Al Baqarah 168, Al Maidah 88)

3. Membaca basmalah sebelum makan.
"Sesungguhnya syaitan mendapatkan bagian makanan yang tidak disebutkan Nama Allah padanya." [HR. Muslim]

4. Makan pakai tangan kanan
"Hendaknya salah seorang dari kalian makan dengan tangan kanan, minum dengan tangan kanan, mengambil dengan tangan kanan dan memberi dengan menggunakan tangan kanannya, sesungguhnya setan makan dengan tangan kiri dan minum dengan tangan kirinya serta mengambil (sesuatu) dengan tangan kiri." [HR. Ibnu Majah]

5. Makan tidak boleh berdiri
Dari Anas, dari Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam: Bahwasannya beliau melarang seseorang minum sambil berdiri. Qatadah berkata : “Kami bertanya : "Bagaimana dengan makan (sambil berdiri)?". Beliau menjawab : "Hal itu lebih buruk dan menjijikkan" [HR. Muslim]

6. Makan dimulai dari bagian pinggir
"Keberkahan tersebut akan turun di tengah-tengah makanan, maka makanlah dari pinggir-pinggirnya dan jangan dari tengahnya!" [HR. Tirmidzi]

7. Makan bersama-sama
"Berkumpullah kalian ketika makan dan sebutlah Nama Allah Subhanahu wa Ta’ala padanya, maka makanan kalian akan diberkahi." [HR. Abu Dawud]
"Makanan dua orang cukup untuk tiga dan makanan untuk tiga orang mencukupi untuk empat orang." [HR. Bukhari]

8. Habiskan makanan hingga butir terakhir
"Apabila makanan salah seorang dari kalian jatuh, maka bersihkanlah kotoran darinya, kotoran lalu makanlah dan janganlah membiarkannya untuk dimakan oleh syaitan!" Dan beliau memerintahkan kami untuk membersihkan piring (dengan menghabiskan sisa-sisa makanan yang ada), beliau bersabda:
"فَإِنَّكُمْ لاَ تَدْرُوْنَ فِيْ أَيِّ طَعَامِكُمُ الْبَرَكَةُ."
"Karena kalian tidak mengetahui di bagian makanan kalian yang manakah keberkahan itu berada." [HR. Muslim]

9. Sepertiga isi perut untuk makanan, sepertiga untuk air dan sepertiga untuk nafas
"Tidaklah seorang manusia memenuhi satu wadah yang lebih berbahaya dibandingkan perutnya sendiri. Sebenarnya seorang manusia itu cukup dengan beberapa suap makanan yang bisa menegakkan tulang punggungnya. Namun jika tidak ada pilihan lain, maka hendaknya sepertiga perut itu untuk makanan, sepertiga yang lain untuk minuman dan sepertiga terakhir untuk nafas." [HR. Ibnu Majah]

semoga bermanfaat.
wallahu'alam.


Selasa, 25 November 2014

Makna Kesuksesan



Sukses, apakah itu sukses? Punya rumah besar, mobil mewah, perhiasan dan perusahaan internasional?

 
Gambar dari bisnisukm.com

Mari kita lihat definisi sukses berdasarkan Al Qur’an,
“Tidaklah sama penghuni-penghuni neraka dengan penghuni-penghuni jannah; penghuni-penghuni jannah itulah orang-orang yang beruntung” (Al Hasyr: 20)

Orang-orang yang beruntung atau orang-orang yang sukses adalah mereka yang menjadi penghuni surga. Jadi, sukses bukanlah seberapa mewah mobil kita, seberapa banyak uang, seberapa elite rumah, seberapa tinggi jabatan namun sukses adalah mereka yang diakhir menjadi penghuni surga.
Lantas bagaimanakah cara atau jalan agar kita menjadi sukses?

“O you who have believed, bow and prostrate and worship your Lord and do good - that you may succeed” (Al Hajj: 77)
“Hai orang-orang yang beriman, ruku'lah kamu, sujudlah kamu, sembahlah Tuhanmu dan perbuatlah kebajikan, supaya kamu mendapat kemenangan” (Al Hajj: 77)

Dalam surat Al Hajj: 77 dalam bahasa Arabnya terdapat kata, “Aamanu” yang artinya “orang-orang yang beriman” namun beriman disini dalam bentuk kata kerja. Berbeda dengan yang disebutkan dalam surat Al Mukminun ayat 1

“Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman” (Al Mukminun: 1)

Dalam surat Al Mukminun ayat 1 ini Allah tidak menggunakan kata “Aamanu” namun menggunakan kata “mukminun” dengan penambahan kata “qad” yang artinya sungguh yang berarti menegaskan atau benar-benar. Kata “mukminun” berarti noun, kata benda. Apa bedanya?

Pada surat Al Hajj: 77, penggunaan kata kerja menunjukkan bahwa orang tersebut sedang berproses dan melakukan sesuatu untuk beriman. Sedangkan pada surat Al Mukminun: 1 menunjukkan bahwa orang tersebut sudah beriman karena menggunakan kata benda. Ditambah lagi dengan penegasan kata, “qad”.

Allah memerintah kita, mereka yang sedang berproses untuk menjadi orang beriman untuk ruku’, sujud, menyembah Allah dan berbuat kebajikan. Allah menggambarkan dari hal yang spesifik seperti ruku’ dan sujud kemudian lebih luar menyembah Allah dan lebih luas lagi yaitu berbuat kebajikan. Ayat ini sejalan dengan apa yang Allah firmankan dalam surat Al Jumu’ah: 10.

“Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung” (Al Jumu’ah: 10)

Allah memerintahkan setelah kita menunaikan shalat, segera bertebaran di muka bumi mencari karunia Allah dan mengingatnya. Karena, jika kita melihat pengertian melakukan kebajikan dalam surat Al Jumu’ah: 10), maka kita tidak bisa melakukan kebajikan tanpa bekerja secara totalitas.

“Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.” (Al Baqarah: 177)

Lalu di surat Al Mukminun ayat selanjutnya dijelaskan bagaimana karakter orang yang telah beriman.

“Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyu' dalam sembahyangnya, dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna, dan orang-orang yang menunaikan zakat, dan orang-orang yang menjaga kemaluannya” (Al Mukminun: 1-5)

Ada beberapa tahapan apa yang dilakukan oleh orang beriman.

Pertama orang yang beriman, shalatnya akan khusyu. Apakah itu khusyu? Khusyu’ bisa digambarkan dengan kondisi seperti ini ada anak di kelas yang bermain atau chatting dengan smartphonenya. Saking asyiknya, ada gurunya yang memanggil murid tersebut tidak mendengar. Bisa dikatakan murid tersebut khusyu’ dengan smartphonenya. Mereka saat berkomunikasi dengan Allah benar-benar totalitas demikian juga saat berdoa. Karena Manusia ini dilahirkan dengan kondisi lemah. Allah tahu kita lemah makanya Dia memberikan kita sebuah jalan yaitu berdoa kepada-Nya. Bersandar hanya kepada-Nya.

Selanjutnya mereka menjauhkan diri dari perkataan dan perbuatan yang tidak berguna. Saat kita tidak disibukkan dengan sesuatu yang bermanfaat, maka kita akan disibukkan dengan sesuatu yang tidak bermanfaat. Ibaratkan cermin, sesuatu yang sia-sia itu seperti sebuah noda yang menutupi cermin. Kita tidak akan melihat siapa diri kita sebenarnya saat kita bercermin dan dalam bayangan kita, kita adalah orang baik. Namun, jika kita berhenti dan menghindari perbuatan yang sia-sia, perlahan noda-noda itu akan terangkat sehingga wajah kita di cermin akan terlihat. Kita akan mampu menilai diri kita. saat kita sudah mampu menilai diri kita secara baik, kita akan mampu memperbaiki diri. Apakah selama ini waktu kita dihabiskan banyak hanya untuk dunia, apakah shalat kita sudah baik, apakah sedekah kita sudah cukup dan sebagainya. Dengan menjauhi perbuatan sia-sia secara otomatis kita akan melakukan perbuatan yang berguna. Inilah yang mendorong kita untuk sukses. Tidak ada ceritanya orang sukses yang kerjaannya adalah hal yang sia-sia.

Kemudian, setelah dua hal sebelumnya berkaitan dengan diri kita. Bagaimana mengupgrade kemampuan kita dan mempercantik kebiasaan kita, maka jika telah selesai dilanjutkan dengan memberikan zakat kepada orang lain, menjaga kemaluan mereka kecuali kepada istri-istri mereka. Yang terakhir ini berkaitan dengan orang lain. Apa yang kita lakukan jangan digunakan untuk diri kita sendiri namun juga berbagi kepada orang lain.

Inilah kriteria sukses yang sebenarnya.




Senin, 11 Agustus 2014

Perjalanan Tanggul-Surabaya-Bandung-Purwakarta-Cikarang

Perjalanan kembali ke tempat aktifitas tahun ini cukup menyenangkan. Ya, mengenang masa kuliah dulu yang kalau kembali ke kampus sering kali tidak langsung ke Surabaya. Bahkan melebihi hingga ke Nganjuk dan Kediri.

Rencananya memang sekarang hendak mampir dulu ke Surabaya dan Purwakarta. Mampir di Surabaya karena tempat transit keretanya di stasiun Gubeng yang cukup lama. Dari Logawa ke Turangga. Logawa dari tanggul sekitar jam 5.30 dan sampai di Surabaya gubeng jam 8.40 pagi. Sedangkan Turangga baru berangkat dari Gubeng jam 18.00. Akhirnya aku mampir dulu ke rumah Yani. Yani adalah salah satu teman waktu kuliah dulu. Selain itu aku juga punya maksud untuk mengambil kaos bola pesananku di Dwitama. Karena waktu mepet belum sempat mampir ke Laboratorium.

Perjalanan dari Surabaya ke Bandung pakai Turangga cukup nyaman. Tak ada kendala. Lancar lah. Kemudian perjalanan Bandung ke Purwakarta yang cukup rumit. Kereta yang aku pakai adalah kereta lokal ekonomi cibatu-purwakarta. Beli tiketnya tidak perlu pakai identitas KTP karena memang kereta api lokal kali ya. Terus murah meriah cuman 3000 rupiah. Kekurangannya adalah kereta api terlambat jalannya. Di jadwal harusnya jam 8 sudah berangkat. Ini jam 9.30 baru berangkat. Di tiket tertulis nomer tempat duduk tetapi ternyata katanya penumpang kereta duduknya terserah aja asal ada kursi kosong. Waktu itu kursi kosongnya lumayan banyak jadi nyaman aja.

Di dalam ada penjual asongan yang kalau tidak bawa bekal bisa beli disini. Sepertinya sih ilegal karena penjualnya tidak mengekspos diri mereka. Mirip penumpang malah. Menawarinya pun tidak ramai. Sampai di purwakarta langsung sudah tunggu oleh Putra. Sahabat baru yang kenal di ITSB. Mampir ke rumahnya dan menginap dua malam di sana. Di ajak keliling purwakarta. Lumayan bisa beli raket badminton di sana.

Kemudian lanjut perjalanan ke Cikarang dari Purwakarta. Karena sekarang bersama putra yang juga mau ke Cikarang perjalanan tidak perlu tanya sana sini seperti di stasiun Bandung waktu akan ke purwakarta. Lancar tapi sangat ramai. Stasiunnya memang stasiun kabupaten tapi lumayan kecil dan penuh sesak. Kita naik kereta lokal ekonomi purwakarta- jakarta dan turun di stasiun lemah abang. Harganya murah cuman 3500 rupiah. Tapi antrinya panjang banget. Antri masuk ke stasiun juga lumayan panjang dan cukup berdesakan.

Tiket keretanya tanpa tempat duduk dan memang seh penumpangnya banyak. Seperti kereta dulu. Penjual asongan di sini lebih terekspos dan bebas menjajakan jualannya. Sampai di stasiun lemah abang naik angkot no 35 menuju pospol deltamas. Tarifnya 7000. Lumayan jauh memang.






Jumat, 04 Juli 2014

7 Informal Contradiction

1. GIMME = give me
Gimme your money.
Don't gimme that rubbish.
Can you gimme a hand?

2. GONNA = going to
Nothing's gonna change my love for you.
I'm not gonna tell you.
What are you gonna do?

3a. GOTTA = (have) got a
I've gotta gun.
I gotta gun.
She hasn't gotta penny
Have you gotta car?

3b. GOTTA = (have) got to
I've gotta go now.
I gotta go now.
We haven't gotta do that.
Have they gotta work?

4. INIT = isn't it
That's smart, init?
Init strange?

5. KINDA = kind of
She's kinda cute.
Are you kinda mad at me?

6. LEMME = let me
Lemme go!
He didn't lemme see it.

7a. WANNA = want to
I wanna go home.
I don't wanna go.
Do you wanna watch TV?

7b. WANNA = want a
I wanna coffee. 
I don't wanna thing from you.
Do you wanna beer?




Selasa, 17 Juni 2014

Seminar Sinarmas di ITSB

Beberapa waktu lalu saya sempat mengikuti acara seminar yang diadakan oleh SinarMas Group. Salah satu perusahaan besar Indonesia. Dari pemaparan yang dilakukan oleh bapak Dhony yang bertindak sebagai marketing dari sinarmas, mengatakan bahwa sinarmas bukanlah sebuah perusahaan karena sudah terbagi menjadi perusahaan-perusahaan masing-masing orang. Namun, untuk mengenang jasa ayah mereka yang telah mendirikan perusahaan ini, maka mereka masih menggunakan brand sinar mas. Sinar mas bergerak mulai dari industri kertas, kelapa sawit hingga dunia telekomunikasi seperti salah satu produknya smartfren dll.

Salah satu dari sinarmas group adalah APP (Asia Pulp Paper). Sebuah industri kertas yang bergerak hingga pasar dunia. Masalah yang dihadapi oleh APP seperti biasanya adalah penggundulan hutan seperti yang dituduhkan oleh greenpeace. Namun, pihak Sinarmas waktu itu membantah. Karena selama ini yang sinarmas gunakan adalah hutan tanaman industri. Bukan hutan yang memang digunakan untuk konservasi. Sedangkan hutan tanaman industri ini masih banyak yang belum dimanfaatkan dan terbengkalai begitu saja. Dijelaskan pula kadang ada pihak-pihak yang seenaknya menebang hutan atau membakar hutan lantas yang disalahkan adalah pihak perusahaan. Kalau masalah ini sebenarnya aku bisa memaklumi. Memang banyak orang Indonesia yang suka menebang hutan terutama di hutan konservasi seenaknya. Kakakku adalah salah satu pelakunya dulu. Kemudian, mereka juga menjelaskan kalau masalah kelapa sawit yang mengkonsumsi banyak air. Mereka beralibi, pernahkah suatu daerah menjadi padang pasir akibat ditanami oleh kelapa sawit?

Selain itu, dipaparkan juga dengan ibarat ayam. Semakin banyak kita mengkonsumsi ayam, apakah ayam akan semakin sedikit? justru semakin banyak karena semakin diperbanyak. Demikian juga dengan pohon. Semakin besar perusahaan membutuhkan bahan baku maka mereka juga secara otomatis akan menjaga ketersediaan bahan baku dengan banyak-banyak menanam pohon. Sedangkan penanaman pohon itu tidak dengan mengubah hutan konservasi yang beraneka ragam menjadi hutan satu pohon. Tapi menggunakan lahan yang memang digunakan untuk hutan industri. Mereka juga membandingkan dengan perusahaan-perusahaan yang memanfaatkan hasil alam yang tak terbarukan seperti minyak dan batu bara. Harusnya perusahaan-perusahaan seperti itu yang diawasi dengan ketat karena hanya membuang gas karbon. Kalau dipikir-pikir benar juga. Terutama perusahaan tambang. Otomatis kan mereka merusak hutan sekaligus merusak lingkungan sekitar itu apalagi bekas tambangnya. Masalahnya kalau ternyata bahan-bahan tambangnya ada di daerah hutan konservasi.

Mereka juga beralibi kalau negara-negara yang hutannya sedikit dan iklimnya tidak tropis seperti eropa yang sampai-sampai menggunakan BIJI BUNGA MATAHARI untuk mendapatkan minyak. Mereka berusaha melindungi industri mereka dengan menekan industri-industri di negara lain yang memiliki sumber daya melimpah. Pohon di Indonesia bisa terus tumbuh besar sepanjang hari sedangkan di eropa hanya pada saat musim panas. Mereka juga membandingkan dengan jumlah konsumsi air pada kedelai yang ternyata lebih banyak kedelai dibandingkan kelapa sawit. Lantas mengapa kelapa sawit yang diserang, karena di daerah sana kelapa sawit tak mampu tumbuh baik sedangkan kedelai mampu tumbuh dengan baik.

Demikian apa yang dikatakan oleh pihak sinarmas. Kita harus melihat di dua sisi. Bisa jadi dipihak atas bermaksud baik namun, dipihak bawah, ya tahu sendiri bagaimana kelakuannya. Coba deh lihat fasilitas umum atau bagaimana sampah bertebaran dimana-mana atau taman bertahun-tahun rusak demi mendapat sebatang es krim. Intinya, kita sendiri orang Indonesia yang harus melestarikan negeri kita.

Gambar the muslim show berikut sebenarnya cukup menusuk.


Senin, 09 Juni 2014

Renang Akhir Pekan Bersama NICE.

Kemarin libur hari Ahad menyempatkan diri untuk berenang bersama beberapa anggota geng biji naga dan ketambahan Bimo dan Arya. Geng biji naga terdiri dari Roma (bukan nama sebenarnya), BG dan AS, sedangkan RA, AF dan CK tidak ikut. Semuanya anggota Nice kecuali Bimo dia tidak terdeteksi di manapun. Kita berenang di Pasadena. Kolam renang di kota deltamas. Horreeee!!!

Agak merasa aneh juga karena biasanya aku berenang (lebih tepatnya berendam
 karena tidak bisa berenang) di pagi atau siang hari. Ini malah sore (jam 17.00) sampai malam hari (20.00). Kita sampai harus bolak balik ganti pakaian untuk shalat maghrib. Sorenya cukup ramai tapi tidak terlalu ramai. Mungkin cuma 15 orang. Namun setelah habis maghrib semua pada pulang tinggal kita berenam saja. Seperti kolam renang pribadi banget.

Kita paling rame banget.

Kabar serunya aku bisa melintasi kolam renang itu dengan berenang. Pengalaman pertama! dan bikin terharu
Lumayan lah akhirnya bisa berenang meskipun masih jauh dari mahir. Harus sering-sering latihan.

Thanks to Roma yang telah meminjamkan pakaiannya.

Kita baru berhenti setelah petugasnya datang ke kita dan bilang kalau mau tutup. Akhirnya kita mengadakan kompetisi terakhir yaitu tahan napas dalam air dan aku juara kedua.

Kamis, 05 Juni 2014

Keseimbangan Otak Kanan dan Kiri di UAS

Salah satu foto jawaban soal ujian yang aku dapatkan.
Kreatif juga orang yang membuat ini. Kalau waktu saya kuliah di ITS dulu, pasti mahasiswa ini tipe yang berani dan apa adanya.


Jumat, 30 Mei 2014

Khutbah Jum'at 30 Mei 2014 Masjid Fajar Hidayah

Khutbah jum'at hari ini, 30 Mei 2014 di Masjid Fajar Hidayah Kota Deltamas Cikarang Pusat cukup menyentuh. Sang khatib menyampaikan akan kasih sayang Allah kepada kita manusia. Setiap amal kebaikan kita akan di balas hingga sepuluh kali lipat. Sedangkan keburukan yang kita lakukan dibalas setimpal dengan itu. Pun demikian dengan setiap niat baik kita akan dibalas dengan pahala yang sempurna. Saya membayangkan salah seorang dari group mentoring kita ada yang bercita-cita untuk berbuat baik melunasi hutang negara. Saat ini memang seperti mimpi. Namun, jika niatnya ikhlas, bayangkan berapa pahala yang telah dia dapatkan. Seolah dilakukan secara sempurna. Allah Maha Penyayang. Lailahaillallah.

Demikian juga dengan ibadah-ibadah harian kita. Jika sudah terbiasa dengan shalat tahajud misalkan. Kemudian Allah memberikan ujian berupa sakit sehingga tidak bisa shalat tahajud. Maka akan diberikan pahala kepadanya seolah dia shalat tahajud seperti biasanya.

Maka benar jika segala kebaikan itu adalah dari Allah, dan segala keburukan adalah dari diri kita sendiri. Karena bisa jadi segala musibah adalah akibat dari dosa-dosa kita. Bisa jadi kalau tidak kasihan pada binatang-binatang itu Allah tidak menurunkan hujannya untuk membersihkan dosa-dosa kita. Bahkan dengan berdosanya kita Allah masih memberikan jalan kepada kita dengan disiksa di dunia dibandingkan dengan disiksa di neraka kelak.

Luar biasa!

Rabu, 28 Mei 2014

Bermain di Taman Bermain Cluster Calgary

Ya bisa dibilang masa kecil kita terlalu bahagia sehingga sekali melihat ada taman bermain. Reflek kita (akbar aja sebenarnya) langsung mengajak bermain ayunan dulu. Ehm... tidak bisa digambarkan dengan kata-kata jadi biarlah foto yang berbicara.










Jumat, 23 Mei 2014

Geng Biji Naga




Dari kanan ke kiri, MPN, HM, BG, CK, RA, AF
tinggi kita beda, tapi dibuat sama.

“Mengembaralah, kau akan mendapatkan ganti teman-teman baru”

Begitulah kira-kira nasehat imam syafi’i. ini adalah pengembaraanku yang ke empat. Setelah Surabaya, Pare, Gresik dan Surabaya lagi akhirnya aku pindah ke Bandung lantas ke Bekasi. Sama seperti sebelumnya. Pertama kali menginjakkan kaki adalah rasa senang melihat sesuatu yang baru. namun itu bertahan tak lama. Aku yang senang berkumpul dan bersilaturrahmi akhirnya seperti terisolasi di Bandung. Tak ada kegiatan selain kost dan kampus. Alhamdulillah, semua adalah kehendak Allah SWT. Maka aku pun mendapatkan kost di bekasi. Aku pindah ke bekasi. Ternyata disinilah aku mendapatkan saudara-saudara baru.
Aku menganggapnya geng biji naga. Karena kami ibaratkan telur-telur naga yang belum menetas yang siap menaklukkan dunia. “berlebihan”.

Bersama mereka aku akhirnya bermain badminton untuk pertama kalinya dalam hidup selama 25 tahun ini. Mungkin banyak yang bertanya selama ini kemana saja kok sampai tidak bermain badminton? Ya demikianlah warna kehidupan.

Ada banyak pertemuan-pertemuan yang tidak kami sengaja namun Allah telah mengaturnya. Aku akhirnya menghadiri kajian rutin. Inilah salah satu yang aku suka dari mereka. Ada atau tidak adanya ustadz, mereka tetap mengaji. Sungguh berbeda dengan kami di asrama dulu yang bergembira ria jika ustadz tidak datang. Mereka mengkaji Al Qur’an dengan nyaman semampu mereka walau hanya sekedar membaca terjemahnya saja.

Kami memang bukan orang-orang yang cukup beruntung (diantara kalian mungkin mengungkapkan dengan kata belum cukup cerdas). Namun, Insya Allah seperti yang pak rektor kami sampaikan. Nilai-nilai itu adalah masa lalu. Kita lihat potensi dan masa depan mereka. Masya Allah.

Perjuangan kami dalam di geng biji naga Insya Allah tidak akan pernah berhenti hanya saat kami bertemu dan berdiskusi sepekan sekali. Tapi dengan izin-Nya akan kami pertahankan hingga kami dapat memberikan perubahan dan kontribusi. Seperti salah seorang dari kami yang selalu berkata kalau dirinya ganteng (sumpah meski aku sering bilang begitu yang ini bukan aku). “saya ingin berbisnis dan biar saya saja yang membayar hutang Negara”


“Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui bahwa hati-hati ini telah berkumpul untuk mencurahkan mahabbah hanya kepada-Mu, bertemu dalam rangka menyeru (dakwah di jalan)-Mu, dan berjanji setia untuk membela syari’at-Mu maka kuatkanlah ikatan pertaliannya, ya Allah, abadikanlah kasih sayangnya, tunjukkanlah jalannya, dan penuhilah dengan cahaya-Mu yang tidak akan pernah redup, lapangkanlah dadanya dengan limpahan iman dan keindahan tawakal kepada-Mu, hidupkanlah dengan ma’rifah-Mu, dan matikanlah dalam keadaan syahid di jalan-Mu. Sesungguhnya Engkau sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong. Aamiinn”

Jumat, 16 Mei 2014

My First time Playing Badminton

Hari Rabu, 14 Mei 2014 untuk pertama kalinya selama aku 25 tahun bernapas di dunia ini, aku bermain BADMINTON!!!

Semua berawal dari anak-anak teknologi pulp dan paper ITSB yang mengajak main Badminton. Bagus, sang kapten mengajakku waktu kita bertemu di kontrakan. Nah, beberapa pekan kemudian, Putra, Arfan dan aku (Halim) mendiskusikan masalah karya tulis hingga memaksa kami pulang agak lebih sore. Sekitar jam 18.30 mungkin. Sepanjang kampus ke kost gelap gulita. Biasanya aku jalan kaki membutuhkan waktu sekitar 5 menit. Namun, karena kita membicarakan banyak hal. Perjalanan hingga lebih dari satu jam termasuk mampir di suatu warung tertentu. Waktu pulang dari tempat makan itu kemudian mereka berdua (Arfan dan Putra) mengajakku (Halim) untuk ikutan badminton. Okey, I agree with them.

About 3 minutes later, Putra come to my boarding house and we went to Deltamas sport center.
I'm very thanks to Mr. Bagus, Aris, Bimo, Putra, Akbar and the other one (sorry, I forget your name) for your nice lecture about badminton.

Arigatou gozaimasu sensei!!!

*sayangnya aku gak sempat ambil foto.

Selasa, 13 Mei 2014

Good bye Bandung

Alhamdulillah, setelah sekitar lima bulan tinggal di Bandung dan setiap hari bolak balik Bandung-Bekasi. Aku bisa dengan nyaman tinggal di Bekasi sekarang.

Awal-awal tinggal di Bandung memang betah. Suhu udara sejuk dan banyak angkot yang bisa ke mana-mana dengan harga murah dibandingkan Surabaya semakin menambah betah. Masalahnya adalah, aku harus bolak-balik ke Bekasi. Kalau capek sih bisa ditangani, tapi waste time banget kalau harus menghabiskan minimal 4 jam hanya untuk perjalanan. Oh, belum lagi macet di Tol.

Setidaknya 4 jam itu bisa digunakan untuk menulis atau waste time juga dengan sekedar main FB (sejak kapan FB jadi permainan?)

Di Bekasi lumayan hangat. Menariknya, aku bertemu dengan teman se asrama waktu di Surabaya dulu. Ya sebut saja namanya Edo (Nama sebenarnya). Padahal aku disini sudah hampir satu semester ternyata dipertemukan di IndoMaret.

Gak menyangka sekali bro. Doi lagi bekerja di Honda dan tinggal di deltamas.

Kamis, 20 Februari 2014

Setrikaku

Ini adalah setrikaku sejak dulu kala. Gak ingat kapan belinya. Yang pasti sejak masih MI (Setingkat SD).
Setrika ini telah berjasa membantu merapikan bajuku sejak MI sampai saat ini lulus kuliah.
Baju pas aku sidang tugas akhir dari S1 dan S2. Setrika ini yang berjasa. Sudah lebih dari sepuluh tahun menemani. Dia mengembara dari Jember, Surabaya, Gresik hingga Bandung.

Cat digagangnya sudah luntur dan mulai berkarat.



Rabu, 29 Januari 2014

SHALAT (Bag.5) Hal-Hal Yang Diwajibkan Dalam Shalat

Hal-hal yang diwajibkan dalam shalat ialah sebagai berikut:

1. Berdiri pada shalat wajib bagi orang yang mampu berdiri. Jadi shalat wajib tidak sah dengan duduk bagi orang yang mampu berdiri, karena dalil-dalil berikut: Firman Allah Ta’ala, “ Berdirilah karena Allah (dalam shalatmu) dengan khusyu’.” (Al-Baqarah: 238).
Sabda Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam kepada Imran bin Hushain,
“Shalatlah dengan berdiri. Jika engkau tidak bisa berdiri maka dengan duduk. Jika engkau tidak bisa dudu, maka dengan berbaring.” (Diriwayatkan Al-Bukhari)

2. Niat, yaitu keinginan hati untuk menunaikan shalat tertentu, karena Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Sesungguhnya semua amal perbuatan itu harus dengan niat.”

3. Takbiratul ihram dengan mengatakan, “Allahu Akbar,” karena Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, "Kunci shalat ialah bersuci, perngharamannya ialah takbir, dan penghalalnya ialah salam.” (Diriwayatkan Abu Daud dan At-Tirmidzi. Al Hakim men-shahih-kan hadits ini).

4. Membaca surat Al-Fatihah, karena Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Tidak ada shalat bagi orang yang tidak membaca Al-Fatihah.” (Diriwayatkan Al-Bukhari)
Hanya saja, kewajiban membaca surat Al-Fatihah menjadi gugur bagi makmum jika imam membacanya dengan Jahriyah (suara keras), karena ia diperintahkan diam terhadap bacaan imam berdasarkan firman Allah Ta’ala, “Dan apabila dibacakan Al-Qur’an, maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kalian mendapat rahmat.” (Al A’raaf: 204)
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Jika imam telah bertakbir maka takbirlah kalian, dan jika ia telah membaca maka diamlah kalian.” (Diriwayatkan Muslim)
Jika imam membaca surat Al-Fatihah dengan sirriyah (tidak keras), maka makmum wajib membacanya.

5. Ruku

6. Mengangkat kepala dari ruku’, karena Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Kemudian ruku’lah engkau hingga ia tenang dalam keadaan ruku’, kemudian angkat kepalamu hingga engkau berdiri dalam keadaan tegak.” (Diriwayatkan Al-Bukhari)

7. Sujud

8. Mengangkat kepala dari sujud, karena Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Kemudian sujudlah hingga engkay tennag dalam keadaan sujud, kemudian engkatlah kepalamu hingga engkau tenang dalam keadaan duduk.” (Diriwayatkan Al-Bukhari)

Allah Ta’ala berfirman,
“Hai orang-orang yang beriman, ruku’lah kalian, dan sujudlah kalian. (Al-Hajj: 77)

9. Thuma’ninah (tenang) ketika ruku’, sujud, berdiri, dan duduk, karena Rasulullah bersabda, “Hingga engkau merasa tenang”.
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam menyebutkan tentang thuma’ninah (tenang) pada ruku’, sujud, duduk dan berdiri tegak ketika berdiri.
Hakikat thuma’ninah ialah orang yang ruku’, sujud, duduk dan berdiri bertahan pada kondisinya untuk beberapa lama yaitu selama ia membaca subhanallah satu kali. Jika ia menambah thuma’ninah-nya lebih dari ukuran waktu tersebut hukumnya sunnah.

10. Salam

11. Duduk untuk salam. Jadi seseorang tidak boleh keluar dari shalat tanpa salam, dan tidak boleh mengucapkan salam kecuali dalam keadaan duduk, karena Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Kunci shalat ialah bersuci, perngharamannya ialah takbir, dan penghalalnya ialah salam.” (Diriwayatkan Abu Daud dan At-Tirmidzi. Al Hakim men-shahih-kan hadits ini).


12. Urut dalam mengerjakan rukun-rukun shalat. Jadi ia tidak boleh membaca Al Fatihah sebelum melakukan takbiratul ihram, atai tidak boleh sujud sebelum ruku’, sebab struktur shalat itu diambil dari Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam dan seperti yang beliau ajarkan kepada para sahabat. Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Shalatlah kalian seperti kalian melihatku shalat.” (Diriwayatkan Al Bukhari)

Rabu, 22 Januari 2014

SHALAT (Bag. 4) Syarat-syarat sahnya Shalat

1.   Bersih dari hadast kecil, maksudnya dengan berwudhu, dan bersih dari hadast besar maksudnya dengan mandi jinabat, serta bersih dari kotoran maksudnya najis baik itu di pakaian atau di badan, atau tempat shalatnya, karena Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda,

"Allah tidak menerima shalat tanpa bersuci." (Diriwayatkan Muslim)

2.  Menutup aurat, karena Allah Ta’ala berfirman,

"Hai anak adam, pakailah pakaian kalian yang indah di setiap (memasuki) masjid." (Al A’raaf: 31)

    Jadi tidak sah shalatnya seseorang yang terbuka auratnya, sebab hiasan dalam pakaian adalah pakaian yang menutupi aurat. Aurat laki-laki ialah antara tali pusarnya sampai kedua lututnya. Sedangkan aurat wanita adalah seluruh tubuh kecuali wajah dan kedua telapak tangannya, karena Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda,

"Allah tidak menerima shalatnya wanita kecuali dengan kerudung" (Diriwayatkan Abu Daud dengan sanad yang baik)

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam pernah ditanya tentang shalatnya wanita dengan menggunakan baju besi, dan kerudung tanpa pakaian luar, maka Berliau bersabda,

"jika baju besi menutupi bagian luar kedua telapak kakinya, maka boleh." (Diriwayatkan Muslim)

3.  Menghadap kiblat, sebab shalat tidak sah tanpa menghadap kiblat, karena Allah Ta’ala berfirman,

“Dan di mana saja kamu berada, palingkanlah muka kalian ke arahnya.” (Al Baqarah: 144)

Hanya saja orang yang tidak bisa menghadap kiblat karena takut, atau sakit, atau karena sebab lain, maka syarat menghadap kiblat gugur daripadanya. Musafir diperbolehkan pindah arah di atas kendaraannya sesuai dengan ke mana kendaraannya mengarah, ke arah kiblat atau tidak, karena diriwayatkan bahwa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam shalat di atas hewan kendaraannya dalam kepulangannya dari Makkah ke Madinah ke mana pun hewan kendarannya mengarah. (Diriwayatkan  Muslim)