Rabu, 27 November 2013

Perjalanan Aplikasi ke Tokyo Institute of Technology

Setelah mencari-cari informasi beasiswa di internet. Akhirnya dapat info dari teman yang sama-sama sedang berusaha dengan keras untuk bisa studi lanjut. Sebelum-sebelumnya aku meng-apply banyak beasiswa dan project yang ditawarkan. Kebanyakan ada di kawasan Eropa. Dulu juga pernah menghubungi namun ditolak karena tidak sesuai dengan penelitian yang sedang ada di laboratoriumnya. Ada juga yang tidak membalas sama sekali.


Peluang beasiswa kali ini berasal dari Tokyo Institute of Technology, kalau dalam bahasa Indonesia, Institut Teknologi Tokyo. Katanya seh ITB-nya Jepang. Sebenarnya ingin mencoba apply di Universitas. Karena sudah agak bosan dengan yang namanya Institut Teknologi. Bagaimana lagi, Tokyo University mensyaratkan yang namanya hasil GRE. Untuk mendapatkan itu, biayanya lumayan besar lah untuk dompetku. Bisa untuk bertahan hidup dalam waktu 2 bulan. Kalau di Jember bahkan bisa 3 bulan.

Akhirnya kuputuskan untuk melupakan Tokyo University. Seorang teman, sebut saja Fauzan, nama sebenarnya, curhat karena ada yang mencibir. "Waduh, Tokyo University, berat!, itu UI-nya Jepang". Aku bilang saja, "Justru itu tantangannya, kalau tidak dicoba tak akan pernah tahu". Hmm, bukankah medan dakwah seorang ikhwah pertama kali adalah dirinya sendiri. Bagaimana dia mampu mengalahkan dirinya sendiri, bagaimana dia mampu membuktikan sesuatu yang sebelumnya dianggap tidak mungkin. Kira-kira demikianlah apa yang kudapat dari tulisan di jurnal KAMMI. Kubaca saat waktu senggang diantara jalan-jalan PIMNAS Mataram kemarin. Jadi! justru itulah semangat seorang muslim. Bukankah menaklukkan konstantinopel itu seperti sebuah kemustahilan saat Rasulullah SAW ditanya oleh para sahabat?
Selama Allah SWT menghendaki, seluruh makhluk di dunia bersatu padu pun tak akan mampu menghalangi.

Awalnya, proses apply ke Tokodai ini lumayan lancar. Sekali menghubungi Prof. langsung ditanggapi dengan baik. Ya, Prof. itu welcome aja kalau aku mau masuk Laboratoriumnya. Okey, masalah pertama selesai. Selanjutnya TOEFL. Setelah harap-harap cemas alhamdulillah bisa dapat TOEFL 510. Masalah kedua lancar dan selesai dengan mudah. Selanjutnya cuman masalah administrasi. Ternyata justru di Indonesia yang paling bermasalah adalah ADMINISTRASI!!!!!!!!!!!.

Salah satu syarat adalah surat rekomendasi dekan. Untuk mendapatkan surat rekomendasi dekan harus ada pengantar dari jurusan. Dan untuk mendapatkan surat pengantar ini, aku harus menghabiskan waktu 2 MINGGU LEBIH!!!. Cuman untuk mendapatkan selembar kertas pengantar. Bukan rekomendasinya. Akhirnya, kita lihat bagaimana selanjutnya dengan aplikasiku ini. Apakah akan berhasil memandang Tokyo di musim gugur tahun depan? ataukah akan mendapatkan yang lebih bagus dari Tokyo Institute of Technology (Tokodai)? Harvard University misalkan. Oh, masih ada MIT, Cambridge dan Oxford university tentunya. Caltech juga lumayan. Tetap Optimis!!!

Selasa, 05 November 2013

Ngalay di Bandung II

Baiklah kawan-kawan. Kemarin sempat tertunda tentang perjalananku ke Bandung seperti apa.
Baiklah. Hari pertama bolehlah kita menginap di masjid salman. Tapi, hari kedua gak lagi lah yaw.

#sssttttt.... sebenarnya tetap mau nginap di masjid salman, untungnya bapaknya firqi telpon. he hehehe

Okey, setelah acara selesai. Langsung deh cap cus ke rumahnya firqi sesuai dengan petunjuk dari yang ayahnya firqi kasih tahu ke kita. Secara, kereta api kita kan berangkat pagi hampir setelah subuh. Mana ada angkot dari ITB ke stasiun. Kita sempat mikir kalau bakal jadi anak jalanan selama semalaman. Tidur di emperan stasiun. Oh hidup. Untungnya ini tidak terjadi sebab bakal ada peristiwa yang mengerikan sebentar lagi terjadi. Okey, kita simak.

Setelah tanya sana sini. Kami sampai juga di rumahnya Firqi. Ternyata rumahnya itu unik banget. Naik turun. Gak bisa digambarkan pokoknya. Terus, disana ada warungnya yang menu-menunya juga unik. Sayangnya gw gak hafal bro. Misalkan ya, "intel" itu sebenarnya kepanjangan dari "indomie telor". Dan banyak lagi yang lain. Yang menginspirasi adalah, ternyata ayahnya firqi ini orang yang luar biasa. Dia ya, membina anak-anak yang kurang mampu supaya bisa mandiri. Pokoknya keren banget lah.

Ehm, terus, inilah bencana itu. Si Fauzan yang alergi dengan jamur, waktu makan siang di acara seminar tadi karena ketidak-tahuannya dengan jamur akhirnya memakan beberapa sendok jamur. Jamur dalam lambungnya tak mampu dicerna dan jadilah dia muntah-muntah sepanjang malam, pagi, siang, malam, pagi, siang, sampai benar-benar sakit parah!!!.

jelas sakit parah lah, waktu hari kamisnya dia puasa tanpa sahur. Terus, bukanya hanya nasi bungkus beli dikereta dengan porsi seadanya. Kecil banget. Lima bungkus mungkin gw baru kenyang. Habis itu, paginya gak sempat sarapan dan langsung makan siang yang ternyata makan siangnya adalah mengandung racun. Sore dan malamnya sempat makan namun, semua makanan yang dimakan setelah makan jamur akan dimuntahkan kembali. Dan... anak ini susah makan akhirnya dia ambruk!!!!!!!

Untung saja, waktu beli obat penurun panas, mbak-mbak yang di apotek kimia farma boleh ngutang dulu. Ha haha.. makasih mbak. Ribet beberapa hari dan alhamdulillah sudah hampir sebulan. Anak itu sudah sehat!!!

Minggu, 03 November 2013

Nikmat Yang Manakah Yang Kamu Dustakan?

Meskipun ada banyak hal yang sebenarnya aku sesalkan selama kuliah. Tidak melakukan pelatihan dan lomba-lomba secara sempurna misalkan atau mengabaikan banyak kesempatan untuk terus berprestasi. Aku memang tidak seperti teman lain yang bisa lulus cumlaude kerja di perusahaan dengan gaji puluhan juta. Atau pergi keluar negeri berkeliaran. Namun, kalau melihat jauh ke belakang, merenungi kembali siapa dan dari mana aku berasal. Alhamdulillah, bisa kuliah dan lulus dengan memuaskan plus bonus S2 sepertinya itu semua sudah cukup membuat aku berbangga.

Kenapa tidak. Prestasiku biasa-biasa saja bahkan jauh dibawah prestasi teman-teman yang wajar. Bisa dibilang aku termasuk strata kelas bawah. Nilai Ujian Nasional ku waktu SMP saja memprihatinkan. Kalau yang lain berkutat diangka 8, 9 dan 10. Aku bahkan tidak bisa move on menuju angka 7. Kecuali bahasa Indonesia yang dapat 8. Lah bahasanya sendiri bagaimana tidak dapat 8. Bahasa inggris dan matematika nyaris tidak lulus. Namun, Allah memberiku kesempatan untuk masuk sekolah unggulan walau sekedar tingkat kecamatan. Namun, kalau melihat bagaimana aku mengerjakan soalnya. Pasti kalian tidak akan percaya.
Waktu SMApun demikian. Nilai matematikaku berkutat diantara angka 45. Pernah bahkan nilai Fisika sebesar 20 dengan skala 100. Bahasa inggris apalagi. Hanya keajaiban yang kemudian perlahan membuatku merangkak hingga juara 2 parallel. Entah bagaimana skenarionya. Ini sungguh scenario Allah. Tak berhenti sampai disitu ternyata. Scenario itu berlangsung sampai aku menjadi juara I olimpiade kimia tingkat kabupaten. Seperti sinetron memang.
Sayangnya, nilai ujian nasional SMAku malah anjlok diposisi kelas bawah. Rata-ratanya saja tidak sampai 8. Untungnya, keajaiban kembali datang. Aku diterima di ITS. Yang katanya institute teknologi terbaik setelah ITB. Amazing seh melihat aku waktu pendaftaran yang cuman bawa uang 300 ribu rupiah hasil menang lomba. Padahal, uang pangkal waktu itu sekitar 5 juta lebih.
Sempat berkecil hati namun, Allah selalu mendengar doa hambanya. Ada orang yang mau meminjamkan uangnya untuk membayarkan uang pangkal. Sampai sekarang aku tidak tahu siapa dan seperti apa wajah orang itu.
Ya. Pendidikan akan mengangkat derajat kita. Pendidikan akan membuka banyak kesempatan kepada kita. Aku yang seorang anak tukang becak, yang pergaulannya dengan para petani yang bahkan sekolah saja belum pernah.  Akhirnya bisa bergaul dengan para professor. Tidak hanya dari Indonesia tapi dari luar negeri juga.
Aku yang awalnya hanya bisa makan nasi ketela, nasi yang sudah basi. Sekarang, bisa makan di restoran mewah yang menghabiskan uang ratusan ribu sekali makan. Aku yang awalnya hanya bisa tidur di ranjang tanpa kasur tanpa alas. Akhirnya bisa mencicipi tidur di hotel ber-AC. Aku yang begitu histeris memandang pesawat atau helicopter saat dia terbang rendah atau kebetulan melintas (oh, bahkan ini terbawa hingga sampai kuliah). Akhirnya aku bisa terbang hingga ke Lombok.


Alhamdulillah. Maka, nikmat yang manakah yang kamu dustakan?

Sabtu, 02 November 2013

Hasil Tes Kepribadianku



Setelah sempat membaca tentang kepribadian introvert di kaskus. Ini mendorongku untuk juga ikutan tes kepribadian ini. Setelah mencoba di dua tempat yang berbeda. Aku ikutan tes kepribadian online gratis. Hasilnya mungkin kurang akurat. Tapi, jujur mendekatilah. Hasil test-ku antara INFP dan INFJ. Tapi perasaanku mengatakan kalau sebenarnya aku itu adalah INFP. INFP itu adalah tipe idealis pemimpi. Seperti apakah dirinya?
Nih dia

Tipe Idealis Pemimpi sangat berhati-hati dan oleh karenanya tampak pemalu dan pendiam bagi orang lain. Mereka berbagi kehidupan emosional mereka yang kaya serta pendapat-pendapat kuat mereka dengan sedikit sekali orang. Namun orang sering keliru menilai mereka dingin dan pendiam. Mereka memiliki sistem nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang murni dan mulia yang menonjol di dalam diri mereka yang demi hal-hal itu mereka bersedia mengorbankan banyak hal. Joan of Arc atau Sir Galahad adalah contoh tipe kepribadian ini. Tipe Idealis Pemimpi selalu berusaha keras memperbaiki dunia. Mereka dapat sangat memikirkan orang lain dan melakukan banyak hal untuk mendukung mereka dan membela mereka. Mereka tertarik dengan sesama mereka, penuh perhatian dan murah hati terhadap mereka. Begitu antusiasme mereka akan suatu hal atau orang bangkit, mereka dapat menjadi pejuang yang tak kenal lelah.
Bagi tipe Idealis Pemimpi, hal-hal praktis tidak benar-benar penting. Mereka hanya menyibukkan diri dengan tuntutan-tuntutan harian yang duniawi saat benar-benar perlu. Mereka cenderung hidup sesuai dengan semboyan „yang jenius mengendalikan kekacauan“ – yang biasanya memang demikian sehingga biasanya mereka memiliki karir akademik yang gemilang. Mereka kurang tertarik dengan detail; mereka lebih suka melihat sesuatu secara keseluruhan. Ini artinya mereka masih memiliki pandangan menyeluruh yang baik ketika sesuatu mulai menjadi rumit. Namun demikian, sebagai akibatnya, sesekali dapat terjadi tipe Idealis Pemimpi melewatkan sesuatu yang penting. Karena mereka menyukai kedamaian, mereka cenderung tidak terang-terangan menunjukkan ketidakpuasan atau kejengkelan mereka melainkan memendamnya. Ketegasan bukan salah satu kekuatan mereka; mereka membenci konflik dan persaingan. Tipe Idealis Pemimpi lebih suka memotivasi orang lain dengan sifat ramah dan antusias mereka. Barangsiapa mendapatkan mereka sebagai atasan tidak akan pernah mengeluh kekurangan pujian.
Di tempat kerja, tipe Idealis Pemimpi adalah teman dan pasangan yang suka menolong dan setia, orang-orang yang memiliki integritas. Kewajiban sangat sakral bagi mereka. Perasaan orang lain penting bagi mereka dan mereka senang membuat orang lain bahagia. Mereka puas hanya dengan lingkaran kecil pertemanan; kebutuhan mereka akan kontak sosial tidak begitu menonjol karena mereka juga butuh banyak waktu untuk diri sendiri. Basa-basi kecil bukan keahlian mereka. Jika seseorang berharap berteman dengan mereka atau memiliki hubungan dengan mereka, orang itu harus mau berbagi dunia pemikiran mereka dan bersedia berpartisipasi dalam perbincangan mendalam. Jika Anda berhasil melakukan itu Anda akan dianugerahi dengan kemitraan yang luar biasa intensif dan kaya. Karena tuntutan-tuntutan mereka yang tinggi terhadap diri sendiri dan orang lain, tipe kepribadian ini kadang-kadang menjejali hubungan dengan gagasan-gagasan romantis dan idealis hingga tingkat tertentu sehingga membuat pasangan merasa terbebani atau minder. Tipe Idealis Pemimpi tidak jatuh cinta dengan mabuk kepayang namun ketika mereka jatuh cinta mereka menginginkannya menjadi cinta sejati yang tak berkesudahan.

Agak geli juga seh dengan kalimat ini, "Tipe Idealis Pemimpi tidak jatuh cinta dengan mabuk kepayang namun ketika mereka jatuh cinta mereka menginginkannya menjadi cinta sejati yang tak berkesudahan."
Ya, memang diriku memang menginginkan cinta sejati yang tak mendua. Jika teman-teman cowok, entah mengapa, merasa senang jika memiliki lebih dari satu istri, beberapa orang pembicara di beberapa seminar atau kajian juga demikian. Aku, entah mengapa lebih merasa nyaman jika menghabiskan masa hidup berdua saja. Menikmati cinta kita.

Jujur, aku tambah geli dengan kalimatku sendiri.

Ya, aku memang merasa menjadi heboh dan riang kalau berada pada teman-teman dekat dalam lingkaran kecil saja. Bisa dibilang. Aku tidak terlalu membutuhkan banyak kenalan dan teman. Cukup beberapa teman dekat saja. Haha.

Deskripsi diatas benar-benar mencerminkan kepribadianku. 90% lah.


Aku juga seringkali berkhayal andaikan dunia ini dipimpin oleh orang yang seperti ini dan seperti itu. Nah, entah mengapa aku selalu merasa bahwa dunia akan baik jika dipimpin oleh mereka yang ahli. Seperti sebuah hadist bahwa, dunia akan rusak kalau suatu urusan diserahkan kepada mereka yang bukan ahlinya. Lihat saja sekarang ini.