Rabu, 14 November 2012

Kumpulan Status FB Tentang Teknik Kimia

Percobaan Koefisien Distribusi

Jika ada zat A dan zat B yang immicible (tidak saling larut) seperti toluena dan air, atau minyak dan air, atau CCl4 dan air, atau Cloroform dan air kemudian ditambahkan dalam keduanya zat ketiga, zat C yang dapat larut dalam keduanya, zat A dan zat B.
Zat C ini akan menyebar ke dalam zat A dan zat B dengan perbandingan tertentu. Konstan pada suhu dan tekanan tertentu. Bisa lebih banyak ke zat A, bisa juga lebih banyak ke zat B. Zat C "memilih" kepada siapa dia banyak larut. Zat yang polar, cenderung lebih banyak di zat yang sesama polar. Zat non polar larut lebih banyak dalam zat yang non polar, namun, sebagian bisa melarut dalam zat polar karena adanya dipol induksi.

Bagaimana dengan manusia?
Tak ubahnya seperti zat C. kita akan memilih kepada kelompok yang "sesuai" dengan kita. Sefitrah dengan kita. Namun, kadang kala, pesona dan orang yang berbeda dengan kita begitu kuat sehingga, bisa jadi kita terpengaruh olehnya. Seperti zat polar yang menginduksi zat non polar. Teman disekitarmu, adalah cerminan dirimu. --> lanjutan dari status sebelumnya.

“Seorang mukmin adalah cermin bagi sesamanya. Bila melihat suatu aib pada saudaranya, maka ia akan memperbaikinya.” (Riwayat Bukhari dalam al-Adab al-Mufrod. Sanad-nya hasan)




Foto di Sarangan, posenya seolah-olah lagi berwudhu gitu. :D


Percobaan Partial Molal Volume.

Jika dua buah zat A dan B yang saling larut dicampurkan. Maka, volume keduanya bisa bertambah atau malah berkurang. Hal ini disebabkan oleh adanya interaksi antar molekul zat A dan molekul zat B yang menyebabkan perubahan pada sifat zat A dan zat B itu senditi. Sejatinya tidak hanya volume yang berubah. Ada juga tekanan partial, densitas partial, entalphy partial dan properties intensif lain.

Demikian juga dengan manusia. Saat berkumpul dengan yang lainnya, mereka saling mempengaruhi. Maka dari itu, pilihlah teman-teman terbaik disekeliling agar terjadi perubahan terbaik.



Persamaan differensial itu sejatinya adalah menunjukkan perubahan. Setiap titik atau setiap saat. Bisa jadi karena itu, perubahan menjadi sosok pribadi yang baik itu tak bisa sekaligus. Dia terjadi pada kumpulan titik dan kumpulan waktu



Seperti menyelesaikan persamaan differensial dengan metode pendekatan. Persamaan kompleks dijadikan dalam bentuk linier. Sayangnya persamaan linier ini akan memiliki panjang tak hingga pun dengan erornya. Sehingga kadang cuma diambil dua hingga tiga suku terdepan. Demikian dengan hidup ini. Kehidupan linier-linier saja akan memotong banyak fenomena hidup. Kisah hidup yang terdiri dari dua hingga tiga potong apa menariknya???

#note: ada 3 metode penyelesaian persamaan differensial. Metode analitis, metode numerik dan metode pendekatan (sekedar pengetahuan)



Pembakaran premix adalah pembakaran yang udara dan fuelnya bercampur terlebih dahulu sebelum dia mengalami reaksi pembakaran. Jenis pembakaran premix ini bisa anda temui di kompor gas anda. Jenis pembakaran ini cukup berbahaya sebenarnya. Karena, kecepatan pembakaran ke arah inlet (flame speed) haruslah seimbang dengan laju alir inlet (fuel dan udara), kalau misalkan flame speed ini lebih cepat, m
aka pembakaran akan menuju ke arah inlet masuk ke dalam pipa dan terjadi kebakaran di sumber fuel (Tabung LPG misalkan). Namun, jika flame speed ini lebih kecil, maka, flame akan mati.

Seperti kehidupan kita, dimana harus seimbang antara masa lalu, terlalu mengingat masa lalu akan menjebak kita dalam bayang-bayang semu. Euforia masa lalu atau kubangan duka masa lalu. Namun, terlalu berharap di masa depan, akan membuat api kehidupan kita bergeser dan akhirnya padam tanpa pijakan.

#istilahnya agak rumit. Karena, perlu pemahaman khusus tentang reaksi pembakaran.



Ini dari para praktikan Kimia Fisika.

Sekarang saatnya Praktikum Panas Reaksi Ion (Edisi ke 3).
Edisi 1 (Partial Molal Volume), Edisi 2 (Koefisien Konstribusi)

Pada percobaan ini dipakai Asam Klorida (HCl) dan Natrium Hidroksida (NaOH).
Asam dan basa bisa dibilang gugus atau group yang berlawanan. Yang ditengah-tengah adalah netral. Tidak memihak atau non blog.

Saat asam dan basa dicampus akan
terjadi reaksi yang menghasilkan produk berupa garam dan air. (Syarat terjadinya reaksi ionik akan diposting kemudian, Insya Allah) dan tentu saja panas reaksi. Besarnya panas reaksi tergantung pada reaktan apa yang digunakan.

#Para praktikan KF bilang (dengan tambahan dari saya), jika ada dua orang atau dua group atau dua geng bertemu. Secara alamiah, (ingat, secara alamiah), mereka akan menimbulkan panas. Panas reaksi ini bisa cuma sekedar debat atau berlanjut pada bentrokan parah tergantung seberapa besar panas yang dihasilkan.



Model kinetika mekanisme dekomposisi zat padat (misalkan CaCO3 jadi CaO dan CO2 dsb) ada beberapa. Diantaranya Normal Grain Growth (NGG) Model, Jahnson-Mehl-Avrami (JMA) Model atau Three-Dimensional Diffusion (3D-D) Model. Semuanya benar, hanya saja yang lebih cocok untuk dekomposisi dari prekursor membentuk Hydroxyapatite (Calcium penyusun tulang dan gigi kita ada dalam bentuk molekul ini, kalau 
kau cermat menonton iklan pepsodent, kau akan menemukan nama zat ini disebut) adalah model NGG. Lantas bukan berarti model yang lain salah. Karena zat berbeda, memiliki model yang berbeda.

#demikian dalam hidup kita, kau bisa memilih menjadi dokter, psikiater, wirausahawan, dosen, guru, ustadz, model, artis, penyanyi asal tidak pengangguran saja. Semuanya baik. Yang terpenting adalah sesuai dengan kita. Model dari diri kita, ada yang menyebutnya passion. Model dirimu mungkin berbeda dengan model diriku. Sama seperti persamaan diatas.

Atau, beberapa orang aktifis (organisatoris) sering mengungkapkan berbagai macam teori untuk sebuah strategi. Mulai dari analogi mendaki gunung, anak manja sampai analogi lainnya. Namun, perlu diingat, semua analogi itu bagus, asalkan sesuai dengan suasananya. Sama seperti persamaan diatas.



Mau bukti kalau yang ideal itu tidak ada???

Saat SMA, yang masuk IPA, pasti sudah sangat familiar dengan yang namanya persamaan PV=nRT. Persamaan untuk gas ideal. Ingat gas ideal. (Banyak loh, mahasiswa S1 bahkan S2 yang menggunakan persamaan ini untuk gas nyata, bahkan parahnya untuk zat cair).
Persamaan ini akan mendekati valid pada tekanan sanga
t rendah mendekati nol dan benar-benar valid jika tekanan sama dengan nol.

Sayangnya, tekanan itu adalah ukuran intensitas suatu zat menumbuk suatu luasan dinding. Makin sering dan kuat tumbukannya, makin besar pula tekanan demikian sebaliknya. Makin jarang dan lemah maka makin rendah tekanannya.

Maka, kalau gas ideal itu baru pada tekanan nol yang artinya tidak ada zat yang menumbuk dinding itu artinya, tidak ada zat sama sekali alias hampa. Tidak ada. Ini masalah hukum alam yang alamiah. Apalagi masalah hidup yang kompleks.



Ternyata, Kalau mau melarutkan padatan FeSO4.7H2O, LiOH, (NH4)2HPO4 dalam air, tidak bisa mencampurnya jadi satu lalu ditambah air. Karena selain diperlukan suasana yang sangat asam (aku perlu 10 ml HCl pekat untuk 100 ml), jika tidak pelan-pelan, Fe2+ sangat mudah teroksidasi menjadi Fe3+ bahkan dengan pengadukan pelan sekalipun, ditandai dengan perubahan warna biru jadi coklat. Solusinya, larutkan masing-masing dulu dalam air. Aduk dengan stirer, lalu masukkan LiOH dan (NH4)2HPO4. Maka akan terbentuk larutan berwarna biru. Lalu secepat apapun kau mengaduknya gak masalah.

#Ini masalah zat mati. Maka, untuk hidup yang rumit, kadang kita memerlukan teknik yang berbeda, untuk mencapai tujuan yang sama. Perlu kreatifitas. Misalkan memperdamaikan dua orang yang sedang berselisih (apalagi madura yang suka carok), perlu teknik tersendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar